Saran Ahli Bagi Penderita Diabetes yang Ingin Jalankan Ibadah Puasa
Penderita diabetes yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan nanti harus memperhatikan Rumus 4J.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penderita diabetes yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan nanti harus memperhatikan Rumus 4J.
Spesialis Gizi Klinis, Dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp. GK menjabarkan rumus 4J tersebut adalah jumlah, jenis, jadwal, dan jurus memasak makananan.
Misalnya saat puasa biasanya tersedia makanan jenis kolak yang isinya berbagai buah-buahan, kolang-kaling dan kuah santan yang dicampur gula merah.
Untuk penderita diabetes pilih kolak dengan isian satu buah saja, misalnya ubi saja atau pisang saja, atau kolang-kaling saja yang juga mengandung serat tinggi.
Baca: Tak Semua Penderita Diabetes Merasakan Gejala Awal, Ini yang Mesti Dilakukan
Kemudian pastikan juga kuah yang manis itujangan banyak-banyak agar gula darah tetap terjaga.
“Jus buah, kue boleh asal tahu porsinya. Kalau ada ubi kolang-kaling pilih satu jangan dua-duanya, kuahnya juga jangan banyak-banyak,” ungkap dr. Juwalita di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Pastikan juga makanan mengandung karbohidrat yan sebaiknya 40 sampai 50 persen total kalori, protein 20-30 persen total kalori, lemak kurang dari 35 persen kebutuhan kalori, serta vitamin dan mineral, dan serat.
Jurus memasak makanannya yang baik adalah direbus, segar, kukus, bakar, panggang ataupun tumis. Jadi hindari makanan yang digoreng.
Kemudian jangan sampai sampai terlewat sahur, saat buka buasa jangan langung makan makanan besar, lalu makan malam dengan komposisi lengkap, dan cemilan malam yang mengandung serat.
Baca: Mengetahui Gejala Diabetes, Sering Buang Air Kecil Sampai Pandangan Kabur
“Jadi sahur buka komposisi harus lengkap gak bisa sahur atau makan roti aja, atau gak sahur nanti puasanya jadi 20 jam. Otak tetap kerja keras jadi sahur dengan porsi lengkap,” tutur dr. Juwalita.
Pemeriksaan ke dokter enam atau delapan minggu sebelum berpuasa pun harus dilakukan penderita diabetes untuk penyesuaian obat, dan diberikan persiapan makanan yang dikonsumi dan harus juga cek gula darah berkala, minimal satu kali sehari.
“Kalau kurang dari 70 stop puasa, dan kalau di atas 300 stop puasa. Atau dia bisa merasakan gejala keringet dingin berdebar pusing berlebihan pipis lebih banyak ini harus hati hati,” pungkas dr. Juwalita.