Penyakit yang Biasanya Muncul Saat Menjalankan Ibadah Puasa
Penyakit yang biasa muncul saat Ramadan misalnya sakit kepala, dehidrasi, atau badan lemas yang membuat kesulitan beraktivitas.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penyakit musiman tidak hanya datang pada saat musim penghujan atau kemarau saja seperti batuk dan pilek atau pun penyakit berbahaya seperti demam berdarah, tapi juga pada saat Ramadan.
Penyakit yang biasa muncul saat Ramadan misalnya sakit kepala, dehidrasi, atau badan lemas yang membuat kesulitan beraktivitas.
Dokter Spesialis Gizi dan Klinik, dr. Jovita Amelia menyebutkan kalau penyakit tersebut muncul karena konsumsi cairan saat bulan puasa sangat berkurang derastis.
Penyakit-penyakit ini paling beresiko pada mereka yang melewati sahur sehingga tidak ada cadangan air sama sekali yang masuk ke dalam tubuh sebelum berpuasa.
Baca: Manfaat Nanas, Meningkatkan Kekebalan Tubuh Sampai Cegah Kanker
“Yang bisa terjadi sakit kepala karena gak sahur, lupa minum, lagi puasa tapi aktivitas banyak diluar, jadi dehidrasi jadi lemes juga deh nantinya,” ungkap dr. Jovita di acara Halodoc di Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).
Perbanyak air putih dibandingkan minuman seperti teh dan kopi saat sahur karena dua minuman tersebut mengandung diuretik yang cepat bikin haus sehingga bisa memancing dehidrasi.
Kemudian hindari juga makanan yang banyak mengandung garam dan minyak karena juga lebih cepat membuat haus,
“Ketika sahur jangan minum kopi dan teh ada diuretik bikin dehidrasi, makin haus ganggu puasa kita. Juga jangan makan yang banyak garam, gorengan, karena sama menarik air,” ungkap dr. Jovita.
Baca: Selain Bupati Talaud, Ini Daftar 9 Kepala Daerah Wanita yang Tersandung Kasus Korupsi
Adapyn makanan yang disarankan adalah makanan berserat seperti buah dan sayur yang banyak mengandung air sehingga menambah cadangan air dalam tubuh.
“Jangan lupa sahur serat, harus cukupi cairan, gejala parah harus diperhatikan segera konsultasikan dengan dokter, tapi itu bisa terhadi karena kurang sayur dan buah juga,” pungkas dr. Jovita.