Mengetahui Gejala Kanker Prostat dan Kanker Penis yang Terjadi Pada Kelamin Pria
Kalau pada wanita adanya potensi kanker serviks, pria juga berpotensi terserang kanker pada bagian kemaluannya yakni kanker prostat dan kanker penis.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kalau pada wanita adanya potensi kanker serviks, pria juga berpotensi terserang kanker pada bagian kemaluannya yakni kanker prostat dan kanker penis.
Kanker yang dialami pada kemaluan pria ini memang tidak sepopuler kanker serviks pada wanita.
Bagaimana cara mengenali dua jenis kanker tersebut?
Dr. Richard Quek, Senior Consultant-Medical Onclogy dari Parkway Cancer Center (PCC), Singapura menjabarkan untuk kanker prostat yang merupakan tipe kanker yang berjalan lambat bisa muncul tanpa gejala atau tanpa terasa adanya benjolan.
Namun apabila tidak dilakukan pemeriksaan dini kanker prostat dapat ditandai dengan perubahan pola berkemih misalnya sering kencing saat malam hari, kemudian munculnya darah pada air seni dan nyeri tulang.
Baca: Dialog: Konser Amal untuk Pejuang Kanker [1]
“Jika didiamkan semakin tua benjolan semakin bengkak maka dapat menghambat aliran seni, yang dapat menyebabkan infeksi lanjutan,” kata dokter Richard Quek saat ditemui di Sheraton Gandaria, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).
Sementara itu untuk kanker penis, Ahli Urologi dari Parkway Hospitals, dr. Poh Beow Kiong menyebutkan gejala yang perlu diperhatikan adalah benjolan, ruam atau lecet tang tidak kunjung sembuh, serta pendarahan pada penis.
Kanker penis berkaitan dengan inveksi virus papiloma manusia (HPV) layaknya kanker serviks pada wanita.
Baca: Dialog: Konser Amal Untuk Pejuang Kanker [2]
Jumlah pengidap penyakit kanker prostat ini lebih sedikit dibandingkan dengan kanker prostat.
“Penis juga jadi bengkak, pengaruh dari infeksi dari kulit yang luka juga akan menimbulkan bau yang tidak sedap atau penyakit kulit lainnya seperti eksim,” papar dr Poh.
Dr Richard menyebut sebenarnya ada tanda-tanda yang paling mudah dikenali namun kerap diabaikan para pria yakni letih berkelanjutan, maupun gangguan kemih.
“Padahal gejala-gejala tersebut dapat menjadi pertanda awal kanker pria,” ungkap
Adapun faktor usia sangat berpengaruh pada dua kanker ini karena biasanya terjadi pada usia lanjut namun tidak memungkiri juga pada usia produktif.
Selain itu bisa juga karena adanya faktor genetik, kemudian haya hidup yang tidak sehat termasuk merokok, obesitas.
“Kalau obesitas akibat pola makan tidak sehat dan kurang olahraga meningkatkan pria kanker prostat. Sedangkan merokok, seks bebas, dan HIV mempertinggi prospek kanker penis,” pungkas dr. Poh.(*)