Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Heboh Virus Machupo Dalam Paracetamol Bisa Rusak Kulit, Isu atau Fakta? BPOM Buka Suara

Beberapa waktu lalu sempat tersiar kabar bahwa ada seorang pria yang mengalami kelainan kesehatan kulit setelah mengonsumsi obat paracetamol.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Heboh Virus Machupo Dalam Paracetamol Bisa Rusak Kulit,  Isu atau Fakta? BPOM Buka Suara
ISTIMEWA
Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC) 

Gejala dari paparan virus Machupo termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, mialgia (nyeri otot), dan arthralgia (nyeri sendi).

Pada beberapa pasien, tanda-tanda hemoragik berkembang, termasuk perdarahan dari mukosa hidung dan mulut, serta saluran bronkopulmoner, gastrointestinal, dan genitourinari (kelainan sistem kandung kemih).

Beberapa pasien mengalami gejala neurologis seperti tremor, kehilangan kontrol otot, dan kejang.

Kematian dapat terjadi antara beberapa jam dan beberapa hari setelah timbulnya gejala.

Gejala umumnya berlangsung selama satu minggu setelah masa inkubasi satu minggu.

Dari gejala yang ditimbulkan dari virus Machupo itu tidak ada yang menyebabkan kelainan kulit seperti yang dibicarakan di Facebook juga yang disebar di WhatsAps (WA).

Hal ini pun langsung mendapat komentar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berita Rekomendasi

Dari laman BPOM RI menjawab bahwa isu ini adalah hoax alias fake alias bohong.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melakukan evaluasi terhadap keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan/label produk obat sebelum diedarkan (pre-market evaluation) dan secara rutin melakukan pengawasan terhadap sarana produksi dan distribusi, serta produk yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control).

Terkait isu di atas yang disebarkan secara berantai melalui media sosial, sampai saat ini Badan POM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung klaim bahwa virus Machupo telah ditemukan dalam produk obat parasetamol atau produk obat lainnya.

Virus Machupo sendiri diketahui merupakan jenis virus yang penyebarannya dapat terjadi melalui udara, makanan, atau kontak langsung. Virus Machupo dapat bersumber dari air liur, urin, atau feses hewan pengerat yang terinfeksi dan menjadi pembawa (reservoir) virus tersebut.

Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diisukan tersebut, termasuk kandungan virus Machupo dalam produk obat.

Penny K. Lukito mengimbau masyarakat Indonesia untuk membeli obat di apotek atau sarana resmi lainnya seperti toko obat berizin.

"Ingat CEK KLIK, cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa", ujar Penny K. Lukito.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas