VIRAL Postingan Mata Anak Keluar Cairan Mirip Darah karena Radiasi HP, Dokter Ungkap Fakta Berbeda
Postingan tentang kondisi mata anak yang mengeluarkan cairan mirip darah dan nanah, viral di media sosial. Namun dokter ungkap fakta sebenarnya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Postingan tentang kondisi mata anak yang mengeluarkan cairan mirip darah dan nanah, viral di media sosial. Hal ini disebut karena radiasi HP, tapi dokter ungkap fakta sebenarnya.
TRIBUNNEWS.COM - Postingan tentang kondisi mata anak yang mengeluarkan cairan mirip darah dan nanah, viral di media sosial.
Kondisi mata sang anak tersebut disebut karena radiasi HP.
Postingan ini pertama kali diunggah oleh seorang pengguna Facebook, Rabu (23/10/2019).
Dalam unggahan ini dijelaskan, si pengunggah menulis, sudah banyak yang membagikan informasi tentang bahaya radiasi ponsel pada anak di bawah 12 tahun.
Dokter pun telah melarang si pengunggah untuk memberikan ponsel pada sang anak.
Namun, si pengunggah yang diduga ibu dari anak itu, lalai.
Baca: VIRAL Foto Anak Kecil Numpang Nonton Film Kartun di TV Tetangga, Cuma Bisa Mengintip dari Kejauhan
Ia tak tega setiap kali sang anak menangis dan rewel saat dirinya tengah melakukan sesuatu.
Alhasil, ibu tersebut memberikan ponsel agar sang anak menonton YouTube dan tenang.
Si pengunggah pun menyadari, apa yang ia lakukan salah dan bisa berakibat fatal pada anak.
Benar saja, ternyata mata sang anak mengeluarkan cairan mirip darah dan nanah.
Sang ibu pun merasa bersalah dan enggan mengunggah hal ini ke media sosial karena tidak sanggup menjawab pertanyaan dan komentar warganet.
Ia pun hanya meminta doa agar sang anak lekas sembuh dan sudah ada dokter yang menangani.
Si pengunggah hanya mengingatkan agar para orangtua lebih berhati-hati lagi dalam memberikan HP pada anak.
Dalam postingan itu, si pengunggah juga membagikan tiga foto kondisi mata sang anak.
Pada hari pertama, mata sang anak mengeluarkan cairan yang kental.
Sementara pada hari kedua, cairan itu berubah warna sedikit kemerahan dan masih kental.
Baca: VIRAL Gadis Jualan Cilok di Sekitar Bandara Adi Soemarmo, Niatnya Berdagang hingga Komentar Pembeli
Berikut postingan tentang kondisi mata anak yang viral di media sosial.
"Sdh banyak yg share ttg bahaya radiasi ponsel pd anak dibawah 12th, dan dokternya pun sdh larang kami utk ngasih hp sm xxxxx, tp tetap sj sy lalai."
"sebagai ibu yg tdk tega liat ank nangis dan rewel, apalagi saat sedang mengerjakan sesuatu, mau gak mau sy kasih nnton youtube biar anteng, meski tau itu salah dan bs berakibat fatal pd anak."
"Penyesalan mmg selalu datang belakangan tiap liat matanya syahla kluar cairan mirip darah sm nanah, rasanya hancur dan sakit."
"Sebenarnya sy malas posting krn tdk sanggup menjawab pertanyaan dan komentar org², tlong do'akan sj anak sy agar lekas sembuh."
"sdh ada dokter yg tangani, mohon jgn jualan produk disini, niat sy hanya berbagi agar bs lbh hati² lg krn bahaya radiasi ponsel bkn hoax."
"Jangan sekedar membatasi tp harusnya mmg tdk dikasih titik."
Hingga berita ini diturunkan, postingan tersebut sudah dibagikan lebih dari 42 ribu kali dan dikomentari 882 warganet.
Namun, fakta berbeda justru diungkap oleh seorang dokter spesialis mata atau ophthalmologist, dr Ferdiriva Hamzah.
Lewat akun Twitter-nya, dr Ferdiriva menulis, kondisi mata anak itu bukan karena radiasi HP, melainkan mata belekan karena bakteri.
Dokter yang sehari-harinya bekerja di sebuah klinik mata di Jakarta itu menambahkan, kondisi tersebut sangat menular bila terkena cairannya.
"Ini mata belekan karena bakteri, bukan karena radiasi HP. Sangat menular nih kalo kena sekret/cairannya," tulisnya.
dr Ferdiriva juga menulis, nama penyakit mata yang diderita anak ini adalah konjungtivitis alias radang selaput mata.
Penyakit ini disebabkan oleh virus flu yang ditandai dengan mata berair, bakteri, dan alergi.
Virus dan bakteri sangat menular terlebih bila daya tahan tubuh lemah.
"Nama penyakitnya konjungtivitis, atau radang selaput mata."
"Bisa disebabkan virus flu (biasanya mata berarir), bakteri (belekan), alergi (gatal)."
"Virus dan bakteri sangat menular, terutama kalo daya tahan tubuh kita lagi lemah," ujar dia.
Penularannya pun bukan hanya dengan melihat mata yang sakit alias belekan, tapi kontak air mata ke mata orang lain.
"Nularnya bukan dari liat mata yang sakit, tapi dari kontak air mata/belekannya ke mata kamu."
"Misal kamu salaman sama yang sakit trus kamu kucek² mata kamu. Kena dech," katanya.
Di akhir cuitan, dr Ferdiriva mengingatkan, agar masyarakat tidak sembarangan memberikan obat tanpa periksa ke dokter.
Sebab salah obat bisa membuat makin parah.
"Jangan sembarangan kasi obat tanpa periksa ke dokter. Salah obat bisa bikin tambah parah," pungkas dr Ferdiriva.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)