Sebelum Meninggal, Djaduk Ferianto Kesemutan saat Bangun Tidur, Ini Tanda Penyakit Berat?
Menurut Novindra Dirantara, Board Creative 'Ngayogjazz', Djaduk Ferianto mengaku kesakitan kala terbangun dari tidurnya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari ranah seni Tanah Air, seniman asal Yogyakarta Djaduk Ferianto dinyatakan mengembuskan napas terakhir.
Seniman yang aktif dalam Teater Gandrik ini meninggal dunia saat berada di rumah seusai mengikuti rapat 'Ngayogjazz', pada Rabu (13/11/2019) pukul 02.30.
Melansir Kompas.com, menurut Novindra Dirantara, Board Creative 'Ngayogjazz', Djaduk Ferianto mengaku kesakitan kala terbangun dari tidurnya.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Vindra itu mengungkapkan bahwa Djaduk Ferianto merasakan kesemutan hingga sulit bicara.
"Saat bangun, beliau merasa kesemutan di tubuh dan bicaranya sudah enggak jelas," kata Vindra. Vindra mengaku diberi kabar oleh keponakan Djaduk yang tinggal bersama.
Baca: Suasana Haru Saat Jenazah Djaduk Ferianto Dimakamkan di Samping Sang Ayah, Bagong Kussudiarja
Baca: Kehilangan Sosok Djaduk Ferianto, Glenn Fredly: Kaya Enggak Percaya
Baca: Sang Adik Meninggal Saat Siapkan 3 Pagelaran, Butet Kartaredjasa: Djaduk Melebihi Dosisnya
Sensasi kesemutan memang sering kali terjadi tanpa disadari bahkan terkesan disepelekan dengan membiarkan rasa geli dan mati rasa itu hilang sendiri.
Namun siapa sangka, 30% orang yang sering kesemutan merupakan gejala awal gangguan saraf tepi neuropati.
Bahkan melansir dari WebMD, kesemutan juga sering menjadi tanda awal dari beberapa penyakit mematikan, diantaranya:
1. Gangguan saraf tepi neuropati
Neuropati perifer atau gangguan saraf tepi dapat memberikan dampak permanen bila tidak ditangani dengan tepat.
Biasanya gejala neuropati diawali dengan rasa kebas, kesemutan ringan, rasa terbakar, kaku, kulit kering atau mengilap, dan mati rasa.
2. Nerve entrapment syndrome
Sindrom jebakan saraf ini termasuk sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome), kelumpuhan saraf ulnaris, kelumpuhan saraf peroneum, dan kelumpuhan saraf radial.
3. Penyakit sistemik