Selain Kerokan dan Mak Erot, Menkes Terawan Akan Jual Jamu untuk Turis Asing
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan tiga daerah ini dinilai menawarkan kearifan lokal yang banyak didatangi para wisatawan asing.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Satu dari empat bagian dari wisata kesehatan yang akan dikembangkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menarik wisatawan asing adalah wisata kebugaran dan jamu.
Untuk pilot projectnya wisata kebugaran ini akan diterapkan tiga wilayah wilayah Joglosemar (Yogyakarta, Solo dan Semarang), Bali dan DKI Jakarta.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan tiga daerah ini dinilai menawarkan kearifan lokal yang banyak didatangi para wisatawan asing.
Misalnya saja Joglosemar pemilihannya karena dekat dengan Candi Borobudur yang kerap dikunjungi wisatawan asing.
Baca: Kerokan Bakal Jadi Andalan Wisata Kesehatan, Bule Pun Rasakan Khasiat Ukiran Naga Merah di Tubuhnya
Baca: Cegah Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Menkes Terawan Incar Wisatawan Asing dengan Kerokan
Baca: Ketika Mak Erot, Purwaceng dan Tongkat Ali Naik Kelas, Bakal Jadi Senjata Tarik Wisatawan Asing
“Itu kan ada Borobudur, itu yang berkunjung ribuan mau kita naikkan menjadi lebih berkualitas. Kita lihat potensi yang ada dulu satu per satu,” kata Menkes Terawan saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).
Menkes Terawan juga menjelaskan pemilihan wisata kebugaran dan jamu dipilih akan banyak dipromosikan karena memiliki keunikan yang dinilai punya daya tarik bagi wisatawan asing.
Misalnya saja jamu, minuman herbal tradisional ini punya jenis yang beragam dan khasiat yang baik untuk kebugaran tubuh.
Kemudian di Indonesia juga ada terapi kebugaran yang bisa diperkenalkan kepada negara lain seperti contohnya kerokan.
“Banyak contohnya itu mau tongkat ali mau purwaceng, mau Mak Erot, kasih hal-hal yang menggelitik yang menciptakan keinginan tahu yang besar,” ucap Menkes Terawan.
“Kita yakin bahwa orang-orang Indonesia itu punya ide cemerlang punya inovasi yang baik untuk menjual sesuatu, kalau yang lain menjual apa seperti bekam dan kita jual kerokan,” sambung Menkes Terawan.
Lalu untuk mendukung konsep dan peta jalan wisata kesehatan itu disusun buku Katalog Wisata Kesehatan sebagai upaya penyebaran informasi bagi wisatawan akan kesedian fasilitas layanan kesehatan unggulan di daerah wisata prioritas.
Kemudian selain wisata kebugaran dan jamu, wisata kesehatan lainnya yang akan ditingkatkan adalah wisata medis, wisata olahraga yang mendukung kesehatan, dan wisata ilmiah kesehatan.