Katarak Dapat Menurunkan Produktivitas, Penderita: Mau Bikin Ini Itu Susah
Ketika terserang penyakit katarak, para penderita akan merasa terganggu dalam melakukan berbagai aktivitas. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pend
TRIBUNNEWS.COM - Ketika terserang penyakit katarak, para penderita akan merasa terganggu dalam melakukan berbagai aktivitas. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang penderita penyakit katarak asal Bandung, Tatang Sutrisna.
Saat ditemui oleh Tribunnews.com di Bandung, pada Rabu (18/12/2019) lalu, pria 62 tahun ini bercerita menderita penyakit katarak sejak 2 tahun lalu. Selain itu, semenjak terkena penyakit tersebut, Tatang yang dulunya seorang pengrajin mengalami kesulitan ketika melakukan aktivitasnya.
Baca: Ternyata! Saat Kelelahan, Manny Pacquiao Minum Jamu Tradisional Indonesia
“Terganggu hebat luar biasa. Dulukan saya kerja di kerajinan, saat terkena (katarak) mau bikin ini, bikin itu susah,” katanya.
Namun, karena keterbatasan dana ia pun tidak segera mengobati penyakitnya tersebut. Bahkan, karena tingkat produktivitasnya menurun, saat ini, ia terpaksa harus berdiam diri di rumah.
Permasalahan Tatang merupakan salah satu contoh keluh kesah dari penderita penyakit katarak. Untuk memecahkan permasalahan serupa yang dialami Tatang, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menyelenggarakan Operasi Gratis Katarak di RSUD Al-Ihsan Bandung, Rabu (18/12/2019) lalu.
Dalam kegiatan ini Sido Muncul menggandeng Ikatan Alumni UNPAD, Seksi Pemberantas Buta Katarak Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Pusat, dan PT Panca Insan Mandiri untuk mengsukseskan acara tersebut.
Baca: 1 dari 5 Orang Menderita Kelainan Bawaan pada Bibir, Orang Tua: Ingin Anak Kami Tersenyum
Kegiatan yang begitu gencar dilakukan oleh Sido Muncul mendapat respon positif dari warga Bandung. Sebab, dalam acara tersebut, sebanyak 352 penderita katarak yang berasal dari daerah di sekitar Bandung telah mendaftar untuk melakukan proses seleksi atau screening yang dilaksanakan, pada Selasa 17 Desember 2019 lalu.
Setelah melewati seleksi dan diperiksa oleh tim dokter, tersaring 116 pasien yang dinyatakan dapat menjalani operasi.
Baca: 17 Tahun Mengabdi, Aloysius Murwito Beberkan Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat Agats Papua
Melihat hal tersebut, Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan cukup senang dengan antusiasme warga Bandung. Sebab, awalnya Sido Muncul hanya menargetkan 100 mata yang akan dioperasi di wilayah Bandung.
“Kami pun menargetkan 100 mata di wilayah Bandung. Namun, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Dari 352 pendaftar, tersaring 116 orang layak operasi, yang artinya melebihi target kami. Saya senang bisa ikut andil dalam kegiatan ini dengan harapan bisa membantu para penderita katarak untuk kembali beraktivitas,” jelas Irwan Hidayat di RSUD Al-Ihsan Bandung, Rabu (18/12/2019) siang.
Untuk mengsukseskan kegiatan tersebut, Direktur RSUD AL Ihsan, Dewi Basmala Gatot mengatakan, pihaknya menyediakan 2 kamar operasi dengan dan melibatkan 16 dokter mata.
“Kami dari pihak RSUD menggunakan 2 kamar operasi dengan jumlah 16 dokter mata. Setelah operasi, pasien diharuskan melakukan kontrol untuk mendapatkan perawatan pasca operasi,” tambah Dewi Basmala.
Baca: Menyentuh Hati, Ignatius Suharyo: Masyarakat Agats Papua Masih Banyak yang Membutuhkan Bantuan
Selain untuk membantu warga Bandung, perusahaan yang terkenal dengan produk Tolak Angin dan Tolak Linu ingin mengkampanyekan agar seluruh penderita penyakit katarak segera melakukan operasi untuk meningkatkan produktivitas.
“Jangan takut untuk operasi, karena salah satu cara untuk mengobati penyakit katarak yaitu dengan cara operasi,” kata Irwan Hidayat.
Langkah Sido Muncul melakukan operasi gratis dinilai cukup tepat sasaran. Sebab salah satu pasien yang mengikuti Operasi Gratis Katarak Sido Muncul, Tatang Sutrisna sangat merasa terbantu karena telah mengikuti operasi tersebut.
“Awalnya saya dapat info (operasi gratis) dari tempat biasa saya untuk mengecek kondisi mata. Pastinya sangat berterima kasih kepada Sido Muncul,” kata Tatang.
Baca: Sido Muncul Terima Penghargaan Best of the Best 2019 dari Forbes Indonesia
Selain pasien, Perdami yang diwakili oleh Dewan Penasihat SPBK Perdami Pusat Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, SpM, mengapresiasi langkah Sido Muncul karena telah menyelenggarakan operasi katarak gratis.
“Tapi kami tidak bisa bekerja sendiri, perlu adanya kolaborasi, seperti saat ini dengan Sido Muncul,” kata Nila Moeloek.
Meskipun banjir apresiasi, Irwan Hidayat tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kegiatan tersebut.
Baca: Raih Best of the Best 2019 dari Forbes Indonesia, Perusahaan Ini Beberkan Kiat Suksesnya
“Yang paling utama berterima kasih kepada dokter mata, karena mereka memiliki jasa yang cukup besar, mari kita doakan mereka (dokter mata) agar diberikan kesehatan dalam hidupnya,” kata Irwan Hidayat.
Selain itu, Irwan Hidayat menilai membantu sesama merupakan suatu kegiatan yang cukup mendamaikan hati. “Pengalaman saya membantu orang lain adalah hal yang sangat menyenangkan dan mendamaikan hati,” tutupnya.
Penulis: Dea Duta Aulia