Musim Banjir, Hindari Penyakit Akibat Kencing Tikus, Ini Caranya
Hujan dengan debit yang besar pada malam pergantian tahun 2020 membuat sebagian wilayah di Jabodetabek terkepung banjir.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Hujan dengan debit yang besar pada malam pergantian tahun 2020 membuat sebagian wilayah di Jabodetabek terkepung banjir.
Saat kondisi banjir ini banyak penyakit yang mengintai termasuk diantaranya penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh kencing tikus yang terdapat pada air banjir.
Leptospirosis dapat masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir, mata hidung, kulit yang sedang lecet, maupun makanan.
Gejala penyakit yang disebabkan kencing tikus ini adalah menggigil, batuk, diare ataupun sakit kepala yang tiba-tiba.
Kemudian timbul juga gejala nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah dan iritasi hingga nyeri otot.
Kementerian Kesehatan menghimbau untuk menghindari leptospirosis penting untuk menjag kebersihan diri saat musim hujan dan banjir terjadi.
Baca: Air PA Manggarai Hampir 10 Meter, Ini Update Tinggi Muka Air Banir Jakarta Per Kamis Pukul 10.00 WIB
Baca: Update Banjir Jakarta, Tinggi Muka Air Kamis 2 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB, PA Manggarai Siaga 2
Hidup bersih mulai dengan mencuci tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun dan air mengalir, terutama saat beraktivitas ditempat yang identik dengan bersarangnya tikus seperti selokan maupun dek rumah usai memperbaiki jaringan listrik.
Gunakan juga sepatu dari karet berukuran tinggi dan sarung tangan karet bagi yang tinggal di daerah rawan banjir dan juga bagi kelompok pekerja yang beresiko tinggi leptospirosis seperti petugas kebersihan.
Kemudian basmi tikus di rumah atau di kantor dengan desinfektan bagian-bagian dari rumah, kantor atau gudang yang diindikasi bekas kuncing tikus.
Karena leptospirosis bisa tertular lewat makanan juga simpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.