Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bawa 'Oleh-oleh' Virus Mirip SARS Sepulang dari China, Australia Putuskan Isolasi Pria Ini

Thailand telah melaporkan dua kasus virus yang dikonfirmasi, keduanya adalah wisatawan China asal Wuhan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bawa 'Oleh-oleh' Virus Mirip SARS Sepulang dari China, Australia Putuskan Isolasi Pria Ini
Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho
Ilustrasi - Tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam sedang memeriksa suhu tubuh jemaah haji menggunakan pengukur alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) usai mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Senin (21/10/2013). Pemeriksaan suhu tubuh digunakan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV). 

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Seorang pria yang menunjukkan gejala virus mirip Sars setelah mengunjungi China diisolasi di rumahnya di Australia.

Melansir South China Morning Post, ini merupakan kasus pertama yang diduga sebagai kasus virus corona.

Pria itu baru saja kembali dari pusat kota Wuhan di China, yang diyakini sebagai pusat penyebaran virus corona.

Virus ini telah menginfeksi total 218 orang dan menyebabkan sedikitnya empat kematian di China.

Pria yang namanya dirahasiakan ini baru saja pulih dari penyakit pernapasan di rumahnya di kota Brisbane di timur laut.

Baca: Cerita Pemadam Kebakaran Australia Selamatkan Pohon Dinosaurus di Jurang Terisolir

Di daerah ini pula otoritas kesehatan sedang menunggu hasil tes untuk menentukan apakah dia telah terjangkit virus baru.

Baca: Waspada Pneumonia Wuhan dari Bandara Hingga ke Berbagai Provinsi di Indonesia

Patogen itu telah menimbulkan kekhawatiran karena ia berasal dari keluarga yang sama dengan Sars (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Berita Rekomendasi

Thailand telah melaporkan dua kasus virus yang dikonfirmasi, keduanya adalah wisatawan China asal Wuhan.

Jepang dan Korea Selatan juga telah melaporkan kasus-kasus virus yang melibatkan pelancong yang mengunjungi Wuhan.

Pihak berwenang China telah meningkatkan upaya pemantauan dan desinfeksi menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari, ketika banyak dari 1,4 miliar orang China akan melakukan perjalanan domestik dan luar negeri.

Otoritas bandara di Amerika Serikat serta banyak negara Asia, termasuk Jepang, Thailand, Singapura, dan Korea Selatan, meningkatkan penyaringan penumpang dari Wuhan.

Reuters memberitakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan pada hari Rabu untuk menentukan apakah wabah virus baru merupakan keadaan darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional.

Baca: Kebakaran Hutan di New South Wales, Australia: 2 Ton Ubi dan Wortel Disebar untuk Hewan Kelaparan

WHO awal pekan ini mengatakan ada indikasi virus - diperkirakan berasal dari pasar makanan laut dan daging hewan di Wuhan - dapat menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia.

"Kecepatan respon adalah kesaksian untuk peningkatan siap siaga global," kata Jeremy Farrar, direktur yayasan kesehatan Inggris Wellcome Trust.

"Tapi kita tidak boleh berpuas diri, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan negara-negara di seluruh dunia melindungi warganya dari ancaman epidemi penyakit yang diketahui dan tidak diketahui."

Barratut Taqiyyah Rafie/Sumber: SCMP Australia isolasi pria yang diduga terserang virus mirip SARS setelah kunjungi Wuhandan Reuters

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas