Cerita Lengkap Penanganan 2 Pasien Suspect Virus Corona di RS Hasan Sadikin Bandung
Pasien berusia 35 tahun tersebut dirujuk dari RS Cahya Kawaluyaan ke RSHS Bandung pada tanggal 26 Januari 2020 sekitar pukul 13.43 WIB.
Editor: Choirul Arifin
Pasien tersebut kemudian diperiksa dokter ahli RSHS dengan diagnosa infeksi saluran penafasan atas.
"Situasi dan kondisi yang sama seperti malam hari bahwa diagnosanya sama, yakni infeksi saluran pernafasan atas akut," kata Nina.
Pasien kedua diketahui berinisial HA, warga Bandung, yang merupakan pasien rujukan dari RS Boromeus Bandung pada tanggal 26 Januari 2020.
"Dengan keluhan kejang dan tidak sadar. Pasien sempat pergi ke luar negeri ke Singapura pada tanggal 19 Januari dan pulang tanggal 22."
"Pada saat pulang (ke Bandung) dengan keluhan tersebut akhirnya datang ke Boromeus," kata Nina.
Dengan adanya riwayat pernah pergi ke Singapura ini, Dokter RSHS bandung kemudian memasukannya ke ruang isolasi.
"Jadi pasien tersebut memang ada perburukan pernafasan, sehingga observasinya infeksi saluran pernafasan bawah akut," kata Nina.
Saat ini, sampel kedua pasien akan dikirim ke Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan.
"Hari ini sampel dikirim ke Litbangkes untuk melihat apakah pasien tersebut positif atau tidak."
"Jadi sampai sekarang pasien tersebut baru observasi infeksi saluran pernafasan atas yang akut," tutur Nina.
Baca: Klarifikasi RS Hasan Sadikin Bandung Soal Pasien Suspect Virus Corona: Kerap Berobat ke Singapura
Gejala suspek corona Sementara itu, Wakil Ketua tim Infeksi Khusus Anggraeni Alam menjelaskan, pasien suspek corona berdasarkan WHO adalah suatu tanda gejala seperti influenza yang mengalami panas lebih dari 38 derajat celcius, dan memiliki batuk dan sesak nafas.
Baca: Cerita Mahasiswa Aceh Terjebak di Wuhan, Hanya Berdiam diri di Kamar & Dapat Dana dari Pemprov
"Apabila ada gejala demikian, ditambah ada riwayat berpergian ke Negara Tiongkok, terutama Wuhan dan sekitarnya, maka dikatakan itu adalah suspek corona virus," jelas Anggraeni.
Anggraeni menjelaskan, pihak rumah sakit menemukan pasien dengan gejala infeksi respiratori bawah yang cepat sekali mengalami perburukan dan penyebab lain.
Maka, pihak rumah sakit menduga bahwa pasien tersebut berpotensi terkena virus corona.