Pernyataan Virus Corona Menular Lewat Udara di Ruang Terbuka Diperdebatkan
Penyebaran wabah virus Corona disinyalir bisa melalui udara, hal tersebut membuat heboh warga China
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini publik dibuat geger dengan pernyataan penularan Virus Corona melalui udara.
Padahal yang dikonfirmasi hingga saat ini, penyebaran virus Corona terjadi akibat transmisi langsung dan kontak fisik.
Baca: Buntut Kasus Remaja Cacat Tewas di Rumah saat Ayah Diisolasi karena Corona, Pejabat Kena Hukuman
Namun, pejabat di China memiliki pernyataan berbeda, virus mematikan bernama Novel Coronavirus atau 2019-nCOV bisa menginfeksi melalui udara.
Seperti dikutip dari mothership.sg, pada Sabtu (8/2/2020) lalu, seorang pejabat Shanghai mengatakan, coronavirus dapat menyebar melalui transmisi aerosol atau infeksi melalui udara.
Ia adalah Zeng Qun, wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai.
Namun, hari berikutnya, seorang ahli medis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan, belum kepastian apakah virus tersebut dapat menyebar melalui bentuk aerosol.
Sejauh ini, semua klaim tentang transmisi aerosol telah dilaporkan hanya oleh media pemerintah China, surat kabar berbahasa Inggris, China Daily.
Baca: Update Penembakan di Thailand, 29 Warga Tewas, Ibu Menyetir hingga Remaja Berkendara Ditembak
Pendapat ahli
Para ahli menjelaskan tiga jenis vektor transmisi untuk penyebaran coronavirus:
1. Penularan langsung (dikonfirmasi), infeksi yang disebabkan oleh penghirupan udara di dekat orang yang terinfeksi melalui bersin atau batuk
2. Penularan melalui kontak (dikonfirmasi), infeksi yang disebabkan karena menyentuh benda yang memiliki tetesan dari orang yang terinfeksi virus, kemudian menyentuh selaput lendir mulut, hidung, atau mata
3. Penularan aerosol (diperdebatkan), infeksi yang disebabkan oleh menghirup virus, yang telah bercampur dengan tetesan di udara untuk membentuk aerosol yang mengambang untuk jangka waktu yang lebih lama, selama beberapa hari
Tidak ada bukti
Feng Luzhao, seorang peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan dalam konferensi pers, Minggu (9/2/2020) tidak ada bukti yang menunjukkan bila virus baru itu dapat ditularkan melalui aerosol.