Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Masker Bedah Tidak Direkomendasikan untuk Cegah Virus Corona, Justru Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi

Ahli Kesehatan Sebut Warga yang Sehat Tidak Perlu Gunakan Masker untuk Cegah Virus Corona

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Masker Bedah Tidak Direkomendasikan untuk Cegah Virus Corona, Justru Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi
Freepik
Ahli Kesehatan Sebut Warga yang Sehat Tidak Perlu Gunakan Masker untuk Cegah Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19 yang bermula dari Wuhan, China pada akhir tahun 2019 lalu kini telah masuk ke Indonesia.

Dua warga negara Indonesia positif terjangkit virus corona.

Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi kabar tersebut, Senin (2/3/3020).

Pasien adalah ibu dan anak asal Depok berusia 64 tahun dan 31 tahun yang kini dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso Jakarta.

Dengan dikonfirmasinya kasus virus corona di Indonesia untuk pertama kalinya, kecemasan di kalangan masyarakat dipastikan meningkat.

Baca: Indonesia Positif Corona, Apotek Dekat Rumah Jokowi Pasang Tulisan Masker Habis

Di negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu terkena virus corona, muncul fenomena pembelian masker besar-besaran dan bahkan menimbun masker demi mencegah virus corona.

Turis yang memakai masker pelindung, saat  berjalan pada 28 Februari 2020, di pusat Milan setelah COVID-19, virus corona baru, menyebar ke Italia. Italia mendesak para wisatawan yang ketakutan oleh virus corona baru pada 28 Februari untuk tidak menjauh, tetapi upaya untuk meyakinkan dunia bahwa mereka mengelola wabah ini dengan baik  dibayangi oleh peningkatan tajam dalam jumlah kasus. Sekitar 650 orang telah dinyatakan positif terkena virus di Italia, meskipun hanya 303 yang dianggap sebagai kasus klinis serius, dan kematian mencapai 17 - sejauh ini merupakan yang tertinggi di Eropa - menurut angka terbaru dari badan perlindungan sipil.
Turis yang memakai masker pelindung, saat berjalan pada 28 Februari 2020, di pusat Milan setelah COVID-19, virus corona baru, menyebar ke Italia. Italia mendesak para wisatawan yang ketakutan oleh virus corona baru pada 28 Februari untuk tidak menjauh, tetapi upaya untuk meyakinkan dunia bahwa mereka mengelola wabah ini dengan baik dibayangi oleh peningkatan tajam dalam jumlah kasus. Sekitar 650 orang telah dinyatakan positif terkena virus di Italia, meskipun hanya 303 yang dianggap sebagai kasus klinis serius, dan kematian mencapai 17 - sejauh ini merupakan yang tertinggi di Eropa - menurut angka terbaru dari badan perlindungan sipil. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Situasi yang sama kemungkinan bisa terjadi di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Namun, apakah masker, terutama masker bedah, benar-benar efektif untuk cegah virus corona?

Seperti yang dilansir Forbes, seorang dokter spesialis pencegahan infeksi, Eli Perencevich, menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu menggunakan masker di tempat terbuka.

medicine.uiowa.edu
Dr Perencevich (medicine.uiowa.edu)

Bahkan jika ada tetangga yang terjangkit virus corona, penggunaan masker tetap tidak direkomendasikan.

"Rata-rata orang yang sehat tidak membutuhkan masker, mereka juga tidak perlu memakai masker," ujar Dr. Perencevich.

"Tidak ada bukti bahwa pemakaian masker pada orang sehat akan melindungi mereka."

"Jika mereka memakainya dengan salah, mereka justru akan meningkatkan risiko infeksi karena mereka akan lebih sering menyentuh wajah."

Baca: Di Pasar Pramuka Masker N95 Harganya Masih Jutaan, Begini Penampakannya


Pakai Masker Jika Hanya Anda Sakit

Masih dilansir Forbes, virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan udara.

Artinya, orang-orang tidak bisa tertular begitu saja hanya dengan bernafas.

Maka, masker bedah yang biasanya dipakai orang-orang tidak lah membantu.

Masker bedah seperti itu didesain untuk menjaga tetasan agar tidak keluar.

Sebuah mesin yang memproduksi masker bedah di sebuah pabrik di Hong Kong. Rabu (19/02/2020). Menghadapi kekurangan di tengah wabah virus, warga Hong Kong telah mulai membuat masker wajah mereka sendiri, dari pabrik profesional hingga penjahit home industri. (ISAAC LAWRENCE/AFP)
Sebuah mesin yang memproduksi masker bedah di sebuah pabrik di Hong Kong. Rabu (19/02/2020). Menghadapi kekurangan di tengah wabah virus, warga Hong Kong telah mulai membuat masker wajah mereka sendiri, dari pabrik profesional hingga penjahit home industri. (ISAAC LAWRENCE/AFP) (AFP/ISAAC LAWRENCE)

Masker itu juga dimaksudkan agar si pengguna (yang sakit) tidak membuat orang lain sakit atau tidak menularkan penyakitnya pada orang lain.

"Anda perlu pakai masker jika Anda sakit dan akan pergi ke luar," ujar Dr. Perencevich.

"Jika Anda flu atau merasa terinfeksi virus corona, saat itulah Anda perlu memakai masker untuk melindungi orang lain."

CDC juga tidak merekomendasikan penggunaan masker sehari-sehari bagi orang sehat sebagai bentuk pencegahan virus corona.

Respirator

Tipe penutup wajah yang bisa mengurangi paparan partikel di udara, termasuk melindungi penggunanya dari virus dan bakteri, disebut respirator.

Pekerja medis menggunakan pelindung yang disebut respirator medis ketika mengobati seseorang dengan penyakit menular yang serius.

Respirator memiliki bentuk yang serupa dengan masker, tapi dengan fungsi yang berbeda.

Respirator medis
Respirator medis (3M)

3M, perusahaan pembuat masker dan respirator menjelaskan bahwa respirator medis memiliki fungsi ganda.

Respirator medis melindungi penggunanya dari sakit dan melindungi pasien dari kuman-kuman.

Istilah masker dan respirator sering terbolak-balik.

Respirator medis harus memiliki rating N95 atay FFP2 yang cukup untuk benar-benar melindungi diri dari virus corona.

CDC telah merangkum jenis-jenis respirator apa saja yang direkomendasikan di link berikut ini.

Respirator medis sekali pakai juga punya standar yang sama seperti masker bedah pada umumnya.

Yaitu respirator harus dibuang karena kemungkinan besar sudah terkontaminasi.

Cara yang Benar-benar Direkomendasikan untuk Melindungi Diri dari Virus Corona

Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah cara yang benar-benar direkomendasikan untuk cegah virus corona.

Professor dari Universitas John Hopkins, Karen Fleming, PhD, menjelaskan:

"Virus corona adalah virus 'amplop,' artinya, virus itu memiliki lapisan membran lipid luar."

"Mencuci tangan dengan sabun memiliki kemampuan untuk 'menghancurkan' lapisan membran itu dan membunuh virus."

Penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara benar.
Penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara benar. (countryliving.com)

Dr. Perencevich juga mengungkapkan hal yang serupa.

"Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan serta latih dirimu untuk tidak menyentuh wajah, terutama mulit dan hidung," jelasnya.

"Hanya karena virus corona adalah virus yang menyerang pernafasan, bukan berarti virus bisa masuk melalui bernafas."

"Virus bisa masuk ketika tangan yang terkontaminasi menyentuh wajah atau mulut."

"Jadi cucilah tangan Anda, dan jangan sentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu"

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas