Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cemas Bila Ada yang Batuk dan Bersin di Dekat Kita? Tenang Itu Bukan Gejala Umum Terinfeksi Covid-19

Perasaan cemas itu karena kita menduga mereka terinfeksi virus corona dan berpotensi menularkannya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Cemas Bila Ada yang Batuk dan Bersin di Dekat Kita? Tenang Itu Bukan Gejala Umum Terinfeksi Covid-19
Pexels.com
Ilustrasi bersin. 

TRIBUNNEWS.COM - Tak dipungkiri, di tengah pandemi virus corona (Covid-19), ada perasaan cemas apabila mendengar orang batuk atau bersin di dekat kita.

Perasaan cemas itu karena kita menduga mereka terinfeksi virus corona dan berpotensi menularkannya.

Namun, sesungguhnya kita enggak perlu merasa "parno" alias paranoid karena bersin bukanlah gejala umum Covid-19.

Adapun gejala umum Covid-19 adalah demam dan batuk kering.

Baca: Bayinya Terjangkit Virus Corona, Seorang Ibu Berbagi Cerita Tentang Gejalanya

Baca: 7 Kebiasaan Ini Diyakini Dapat Membantu Cegah Penularan Covid-19

Beberapa gejala lainnya adalah kelelahan, mual, sakit badan, batuk, napas pendek, hingga masalah saluran pencernaan.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data, gejala-gejala Covid-19 yang dikumpulkan laman Business Insider dari berbagai badan kesehatan resmi, gejala bersin lebih umum terjadi pada orang yang menderita flu biasa (common cold) dan alergi.

Lantas, gejala hidung berair juga terjadi pada penderita common cold dan alergi, dan jarang terjadi pada penderita Covid-19. Kondisi ini pun hanya terkadang dialami oleh penderita flu.

Baca: Apakah Mandi Air Panas atau Minum Air Panas Bisa Membunuh Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Bagi banyak orang, perubahan cuaca bisa memicu reaksi alergi. Gejala-gejala alergi musiman yang sering terjadi antara lain bersin, hidung tersumbat, dan mata gatal.

Namun, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 56.000 pasien Covid-19 di China, hidung tersumbat hanya terjadi pada 4,8 persen kasus.

Gejala paling umum Covid-19 yang muncul antara lain demam (pada 87,9 persen kasus yang dipelajari), batuk kering (67,7 persen kasus), dan kelelahan (38,1 persen).

Kendati demikian, tetap saja gejala-gejala Covid-19 yang tumpang tindih dengan gejala penyakit lain menjadi alasan tes Covid-19 menjadi penting.

Corona Selain itu, seseorang bisa saja mengalami dua kondisi sekaligus, misalnya virus corona dan alergi.

Tetap waspada

Meski begitu, tentu kita harus tetap waspada. Sebab, droplet atau percikan cairan merupakan sumber terjadinya penularan virus dari orang yang sakit ke orang sehat.

Baca: Tenaga Medis Berisiko Terinfeksi Covid-19, IDI Larang Dokter Tanpa Difasilitasi APD Tangani Pasien

Di tengah kondisi kelangkaan masker bedah saat ini, masyarakat juga bisa menggunakan masker kain sebagai alternatif pencegahan penularan virus.

"(Penggunaan masker berbahan dasar kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker." Demikian kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut Yuri, masker kain juga mempunyai fungsi yang sama sebagai penahan droplet, baik droplet pemakai maupun orang lain.

Namun, hindari menggunakannya terlalu lama. Pengguna masker kain yang tidak sedang batuk dianjurkan mengganti masker setiap tiga jam sekali.

Sedangkan orang yang tengah mengalami flu disarankan mengganti masker lebih sering lagi.

Jika merasa mengalami gejala-gejala Covid-19, apa yang harus dilakukan?

Baca: 7 Langkah Antisipasi Virus Corona Ketika Harus Beraktivitas di Luar Rumah

Mengacu pada Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, berikut beberapa hal yang harus kita perhatikan:

Jika kondisi sehat Meski kondisi tubuh kita sehat, perhatikan beberapa hal berikut ini:

- Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara atau daerah yang terjangkit Covid-19, maka sebaiknya kita menghubungi hotline center 119 ext 9 untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

- Pasca-merebaknya wabah virus corona di Indonesia, sejumlah daerah juga menerapkan prosedur bagi mereka yang yang datang atau baru pulang dari wilayah terjangkit virus corona.

Prosedur itu beragam, ada yang meminta agar melapor ke pengurus RT setempat, ada pula yang meminta memeriksakan diri ke puskesmas.

Pastikan hal ini kepada pihak berwenang di wilayah yang kita datangi sebagai langkah antisipatif.

- Kita juga diminta berkonsultasi melalui hotline 119 ext 9 meski kondisi tubuh sehat, jika memiliki riwayat pernah kontak dengan penderita atau pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19.

Jika kondisi tidak sehat Istirahat dan minum yang cukup jika merasa tidak sehat dengan kriteria seperti di bawah ini:

- Demam 38 derajat celsius.

- Menderita batuk/pilek.

- Jika kondisi kita disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera periksa atau berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Saat berobat atau memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, kita harus melakukan langkah ini:

- Gunakan masker.

- Jika tidak memiliki masker, patuhi etika batuk/bersin yang benar. Caranya, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.

- Upayakan tidak menggunakan transportasi massal.

Ketika menjalani pemeriksaan di pelayanan kesehatan, petugas kesehatan akan melakukan screening:

1. Jika memenuhi kriteria suspect Covid-19:

- Kita akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan Covid-19.

- Kita akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulans didampingi oleh nakes yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

- Di RS rujukan akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.

2. Jika tidak memenuhi kriteria suspect Covid-19;

- Kita akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosis dan keputusan dokter fasyankes.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan "Parno", Bersin Bukan Gejala Virus Corona, Lalu Apa?

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas