Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Asma Anak Kambuh Saat Wabah Covid-19? Perhatikan Jarak dan Lakukan Nebulizer di Tempat Terbuka

Saat pandemi virus corona (covid-19) ini cara penggunaan nebulizer agak sedikit berbeda dibanding hari normal untuk mencegah penyebaran covid-19.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Asma Anak Kambuh Saat Wabah Covid-19? Perhatikan Jarak dan Lakukan Nebulizer di Tempat Terbuka
net
Nebulizer 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anak yang memiliki asma berat bisa dibantu dengan nebulizer yaitu alat bantu uap untuk meredakan sesak napas yang tiba-tiba kambuh.

Saat pandemi virus corona (covid-19) ini cara penggunaan nebulizer agak sedikit berbeda dibanding hari normal untuk mencegah penyebaran covid-19.

Dokter spesialis konsultan respirologi anak, dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K) menyebutkan pemakaian nebulizer disarankan dilakukan di udara yang terbuka misalnya pada bagian halaman rumah.

"Usahakan ketika anak butuh dinebulasi dilakukan di tempat terbuka, jangan dalam rumah. Bisa di halaman atau di teras yang udara terbuka," ungkap dr. Darmawan saat libe di instagram IDA, Selasa (5/5/2020).

Kemudian saat mesin nebulizer menyala atur jarak dari anak sekitar dua meter.

Warga yang mengalami sesak napas akibat kabut asap mendapat pertolongan di rumah oksigen, di Kantor Dinas Kesehatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (21/9/2019) siang. Tribun Pontianak/Anesh Viduka
Warga yang mengalami sesak napas akibat kabut asap mendapat pertolongan di rumah oksigen, di Kantor Dinas Kesehatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (21/9/2019) siang. Tribun Pontianak/Anesh Viduka (Tribun Pontianak/Anesh Viduka)

Mengapa harus diberi jarak? Ini karena saat nebulizer dinyalakan menghasilkan aerosol atau partikel kecil yang bisa menjadi sarana penularan virus.

"Mesin menyala usahakan yang lain menjaga jarak sekitar dua meter dari pasien sampai prosesnya selesai, kata dr. Darmawan.

Berita Rekomendasi

Penggunaan nebulizer sendiri di rumah sebenarnya tidak wajib, karena bagi yang asmanya jarang kambuh bisa dibantu dengan menjauhkan pencetus asma seperti asap rokok, debu dan bulu-bulu halus.

"Kalau asmanya jarang-jarang tidak perlu nebulizer, yang lebih penting menghidnari pencetus asmanya. Kalau sering timbul perlu memiliki nebulizer sendiri," pungkas dr. Darmawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas