Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam Ternyata Kurang Tepat, Simak Kata Ahli
Obat penurun panas kerapkali jadi sasaran utama kita saat badan mengalami demam. Tahukah Anda kebiasaan ini kurang tepat, mengapa?
Editor: Anita K Wardhani
Hal itu dilakukan sampai suhu turun dengan sendirinya dan tidak perlu diberikan obat penurun panas.
Namun, jika anak demam dengan kondisi rewel dan tampak tidak nyaman, para orangtua dapat memberikannya obat demam.
Selain itu, baik anak-anak maupun orang dewasa dianggap perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut apabila suhu badan terukur lebih dari 38 derajat Celsius.
Sementara, jika sudah mencapai angka 40 derajat Celsius, demam yang dialami dapat dikategorikan sebagai demam yang berbahaya, sehingga harus segera diberikan bantuan medis untuk mencegah kondisi berbahaya.
Melansir Buku Mini Handbook Kesehatan Anak (2019) oleh dr. Rendi AJI Prihaningtyas, dkk, suhu tubuh normal adalah 36,5 – 37,5 derajat Celsius.
Baca: Celine Evangelista Bingung sang Anak Demam Tinggi, tapi Baik-baik Saja Saat Ada Stefan William
Baca: Sederet Obat Penurun Panas Alami, dari Bawang Merah hingga Air kelapa Muda
Seseorang dikatakan demam jika memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius.
Saat masuk ke dalam tubuh, kuman akan mengeluarkan zat kimiawi yang beredar di dalam darah dan mencapai hipotalamus.
Salah satu fungsi hipotalamus adalah sebagai pusat pengatur suhu tubuh.
Saat hipotalamus mendeteksi adanya kuman, suhu tubuh akan dinaikkan, misalnya hingga 38,5 derajat Celsius.
Tujuan kenaikkan suhu tubuh tersebut adalah agar kuman tidak nyaman berada di dalam tubuh.
Jadi, demam dapat dipahami sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Tak Boleh Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam"