Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam Ternyata Kurang Tepat, Simak Kata Ahli

Obat penurun panas kerapkali jadi sasaran utama kita saat badan mengalami demam. Tahukah Anda kebiasaan ini kurang tepat, mengapa?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam Ternyata Kurang Tepat, Simak Kata Ahli
Shutterstock
Malam hari anak mendadak demam? Jangan panik! Anda masih bisa mengobatinya dengan 5 tips kesehatan ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Obat penurun panas kerapkali jadi sasaran utama kita saat badan mengalami demam. Tahukah Anda kebiasaan ini kurang tepat, mengapa?

Begini penjelasan ahli mengapa kita tak boleh langsung minum obat penurun panas saat demam.

Banyak dari kita mungkin selama ini sering kali langsung mengambil obat penurun panas ketika mendapati tubuh demam.

Sementara, bagi para orangtua, kerap langsung memberikan obat demam untuk buah hati.

Padahal kita sendiri merasa belum memahami benar apa itu demam. Bahkan, ada juga para orangtua yang fobia atau panik berlebihan ketika sang anak demam.

Para orangtua ini khawatir sang buah hati bisa kejang, koma, buta, otaknya rusak, dan bahkan meningggal dunia akibat demam yang diderita.

Karena kekhawatiran yang berlebihan, banyak orangtua akhirnya langsung memberikan obat demam, termasuk bagi dirinya sendiri ketika mengalami panas tinggi.

Berita Rekomendasi

Tidak jarang, obat penurun panas yang dikosumsi atau diberikan bahkan hanya sesuai dengan perkiraan, tidak membaca anjuran pemakaian atau berkonsultasi dengan apoteker.

Padahal, siapa saja dianjurkan untuk tidak boleh buru-buru minum obat saat demam.

Demam membantu tubuh memerangi penyakit Melansir Buku Orangtua Cermat, Anak Sehat (2012) oleh dr. Arifianto, Sp.A, demam membantu memerangi penyakit sehingga tidak perlu buru-buru menurunkan demam.

Saat seseorang demam, tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap virus.

Hal yang harus dilakukan adalah mengamati terlebih dahulu perilaku orang yang mengalami demam.

Misalnya pada anak, apakah saat demam anak tampak tidak nyaman, rewel, menangis kesakitan, atau sebaliknya, masih dapat makan, minum, bermain, dan tidur nyaman?

Jika anak demam dengan kondisi yang masih tampak nyaman, tindakan yang sebaiknya dilakukan hanya observasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas