Gejala Asam Lambung Bisa Lebih Buruk di Malam Hari, Posisi Tidur Tertentu Dapat Mencegahnya
Penyakit asam lambung yang sering kambuh dan dibiarkan dalam waktu lama, dapat berubah menjadi penyakit kronis.
Editor: Willem Jonata
Penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur dengan posisi kepala lebih tinggi (terangkat) dibandingkan posisi tubuh memiliki manfaat sebagai berikut:
- Mengurangi frekuensi terjadinya refluks
- Membantu mengembalikan asam lambung kembali ke dalam perut dengan laju lebih cepat.
3. Posisi terbaik untuk meredakan refluks lambung
Baik tidur miring di sebelah kiri tubuh atau tidur dengan posisi kepala lebih tinggi bermanfaat mengurangi gejala refluks lambung.
Namun, posisi tidur yang terbaik adalah dengan mengombinasikan keduanya, yakni tidur miring ke sebelah kiri tubuh dengan posisi kepala lebih tinggi.
Posisi tidur yang baik ini secara optimal dapat mencegah refluks. Hal ini karena posisi LES berada jauh di atas tingkat isi lambung, bahkan walaupun lambung benar-benar dalam kondisi penuh.
Jika seandainya refluks tetap terjadi, posisi ini mempermudah gravitasi untuk mengembalikan asam lambung dengan cepat.
Posisi tidur yang sebaiknya dihindari
Selain posisi tidur yang baik untuk mencegah refluks asam lambung, ada juga posisi tidur yang sebaiknya dihindari. Posisi tidur berikut ini dapat membuat asam lambung lebih mudah naik dan sulit turun kembali ke perut.
1. Hindari tidur telentang (posisi rata di punggung)
Ketika tidur dalam posisi telentang (posisi rata di punggung), kondisi LES yang buruk akan mempermudah terjadinya refluks asam lambung ke kerongkongan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur ini menyebabkan gejala asam lambung naik terjadi lebih sering dan cenderung bertahan lebih lama.
Bukan hanya itu saja, jika kamu memiliki lemak perut, maka keparahan gejala juga dapat meningkat. Hal ini dikarenakan lemak menekan perut dan membuat isi lambung kembali ke kerongkongan.
2. Hindari tidur miring ke sisi kanan tubuh
Pada saat kita tidur rata di sisi kanan, tubuh harus bekerja keras melawan gravitasi untuk mengembalikan asam lambung ke dalam perut. Hal ini memerlukan proses yang lebih sulit dan juga lebih lama.
Walaupun frekuensi kambuh pada posisi ini lebih jarang jika dibandingkan tidur telentang, posisi ini dapat menyebabkan LES lebih sering terendam oleh asam lambung. Hal tersebut berpotensi membuat asam lambung terlepas ke lapisan esofagus.