Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Guru Besar UI Sebut Rata-rata Biaya Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Habiskan Rp184 Juta

Survei di 9 Provinsi di Indonesia dalam mengkaji biaya pengobatan Covid-19, menemukan biaya  tertinggi mencapai Rp 446 juta.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Guru Besar UI Sebut Rata-rata Biaya Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Habiskan Rp184 Juta
(Shutterstock/Petovarga)
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Persentase kasus meninggal akibat COVID-19 (fatality rate) di Indonesia minggu ini turun menjadi 3,26 persen dari minggu sebelumnya, yakni 3,34 persen.

Penurunan kematian itu juga terjadi pada pasien COVID-19 yang memiliki penyakit penyerta, yang sedang menjalani perawatan.

Hal itu tak lepas dari upaya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. 

“Dampak mencegah penularan COVID-19 melalui 3M ini sangat luar biasa, selain membantu nakes, juga mengurangi beban daya tampung ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19,” terang dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas COVID-19 seperti dikutip dari situs.covid-19.go.id, Selasa (17/11/2020).

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hasbullah Thabrany memaparkan, dampak ekonomi yang lebih jauh lagi dari tertular Covid-19.

Baca juga: Per 17 November: Pasien Sembuh Covid-19 ada 3.193, Total 398.636 Orang

Baca juga: Kadinkes DKI Tekankan Pentingnyaa Pendataan Buku Tamu untuk Contact Tracing COVID-19

Ia menyampaikan, biaya penanganan Covid-19 dapat mencapai sampai Rp 600 juta.

Berita Rekomendasi

Prof. Hasbullah lebih lanjut menyatakan, survei di 9 Provinsi di Indonesia dalam mengkaji biaya pengobatan Covid-19, menemukan biaya  tertinggi mencapai Rp 446 juta.

"Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien COVID-19 adalah Rp 184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap," terangnya.

Prof. Hasbullah menekankan, Covid-19 bisa dicegah melaluiperilaku dan menjaga gaya hidup sehat.

“Oleh karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit. Tuhan tidak akan memberikan seseorang musibah ataupun pahala dan rezeki tanpa melihat sejauh apa usahanya.  Jadi Covid-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah, melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja," ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa Covid-19 menimbulkan beban dan merugikan negara. Hingga kini, perawatan pasien virus corona masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN untuk penanganannya.

Diketahui, pengeluaran negara mencapai 800 triliun (APBN, APBD, dan dana desa) untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi. Apabila masyarakat disiplin melakukan gerakan 3M, kerugian negara bisa ditekan, dan dampak lainnya kasus Covid-19 pun juga menurun.

Baca juga: Update Corona 17 November 2020: 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi dan Terendah

“Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah. Lebih baik kita mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja”, terang Prof. Hasbullah.

Menjelaskan soal Vaksin COVID-19 yang sedang dipersiapkan, Prof. Hasbullah menyatakan, vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati.

“Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus," katanya.

Satgas Covid-19 menyatakan, ada hal yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin dan  sambil menunggu vaksin (Covid) yang aman dan efektif jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatuan sangat membantu meringankan beban  dalam kondisi serba sulit di masa pandemi Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas