Pentingnya Penggunaan Alat Terapi untuk Balita yang Memiliki Gangguan Pernafasan
Lima penyakit paru yang paling sering terjadi dan paling banyak diderita adalah pneumonia, tuberkulosis, PPOK, kanker paru, dan asma.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjaga kesehatan paru-paru sangat penting karena penyakit ini berkontribusi besar terhadap jumlah penderita dan kematian masyarakat seluruh dunia.
Lima penyakit paru yang paling sering terjadi dan paling banyak diderita adalah pneumonia, tuberkulosis, PPOK, kanker paru, dan asma.
"Untuk balita, angka kematian akibat pneumonia di Indonesia cukup tinggi yaitu 16 persen atau sekitar 920.136 balita,” ujar Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Persahabatan, Dr Andika Chandra Putra PhD SpP(K) saat meluncurkan dua alat terapi pernapasan (Nebulizer) dari OMRON Healthcare Indonesia belum lama ini.
UNICEF pernah mencatat lebih dari 19 ribu balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia pada 2018 yang berarti lebih dari dua anak meninggal setiap jamnya karena pneumonia.
Secara umum, salah satu hal penting yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah masalah penyakit paru dan pernapasan pada balita harus dimulai sejak bayi dalam kandungan, yakni dengan sang ibu tidak merokok atau menjadi perokok pasif.
Sedangkan ketika sudah lahir, bayi harus dijauhkan dari paparan polusi dan asap rokok.
"Tentunya akan lebih baik jika pasangan yang baru menikah langsung berhenti merokok, jika berencana punya anak,” kata dr Andika.
Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia mengatakan, penyakit paru dan pernapasan pada balita mendapatkan perhatian serius dari orangtua.
Baca juga: 30 Persen Pasien Sembuh Covid-19 Mengalami Penurunan Fungsi Paru-paru
"Bagi setiap orangtua yang memiliki anak dengan asma atau masalah pernapasan, rasa aman dan nyaman merupakan hal utama," kata Tomoaki.
Sayangnya hingga kini banyak orangtua yang masih merasa kesulitan dan belum memahami manfaat penting nebulizer atau alat terapi pernapasan.
"Padahal, nebulizer merupakan alat bantu medis utama yang sangat berguna karena termasuk salah satu alat yang efektif untuk memastikan pengobatan yang tepat, masuk ke titik yang tepat dari saluran pernapasan," katanya.
Sehingga pasien pun bisa menggunakan berbagai obat yang diresepkan dokter untuk merawat masalah pernapasan atas atau bawah, tergantung jenis Nebulizer yang digunakan.
Studi menunjukkan bahwa pengobatan dengan Nebulizer bisa memberikan hasil yang lebih baik untuk penyakit pernapasan seperti asma, bronchitis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan flu musiman akibat perubahan cuaca.
Bahkan, hasil lebih signifikan terlihat pada bayi yang rentan terhadap infeksi pernapasan umum, mulai dari demam dan flu biasa, asma, apnea, bronchiolitis.