Antisipasi Penyakit Pascabanjir di Masa Pandemi Covid-19
Di masa pandemi Covid-19 yang kasusnya terus mengalami peningkatan, bencana banjir bandang juga terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM - Di masa pandemi Covid-19 yang kasusnya terus mengalami peningkatan, bencana banjir bandang juga terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Di antaranya di Kalimantan Selatan yang hampir mengenai 10 kabupaten/kota serta di Puncak Jawa Barat.
Perlu diwaspadai munculnya penyakit pascabanjir. Penyakit pascabanjir adalah berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat setelah banjir.
Klinisi dan Praktisi Kesehatan Prof. Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengatakan secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran tiga kelompok panyakit tersebut, yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus.
Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit pasca banjir.
Berbagai penyakit pascabanjir yang bisa terjadi antara lain:
- Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara Fecal Oral: infeksi kolera, disentri, rotavirus serta demam typhus. Pasien dengan infeksi usus bisa datang dengan diare, muntah berak, mules saat BAB dan BAB ada darah. Diare juga menjadi KLB pada banjir Jakarta beberapa tahun yang lalu.
Baca juga: Inilah Tips Meredakan Diare, Bisa Dilakukan di Rumah
- Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (penyakit disebarkan melalui vektor penyakit): penyakit yang dibawa oleh vektor penyakit, misalnya Dengue Hemorrhagic Fever(DHF) yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Beberapa banjir sebelumnya di Indonesia juga meningkatkan kasus DHF, mengingat infeksi ini masih endemis di Indonesia ini. Dari data yang ada tahun lalu peningkatkan kasus DHF di Banjarmasin terjadi pada periode Januari-Februari.
- Penyakit yang ditularkan melalui tikus. Penyakit yang ditularkan melalui hewan dari ordo Rodentia, yaitu tikus merupakan penyakit yang juga sering didapat saat pascabanjir.
Salah satu jenis rodent borne disease yang dapat timbul pada bencana banjir adalah leptospirosis yang dibawa melalui kencing dan kotoran tikus dalam genangan banjir.
Apabila kita mengalami luka terbuka pada tangan atau kaki atau mukosa mulut, maka air yang sudah tercemar dengan kotoran tikus yang sudah mengandung leptospirosis akan menularkan kita.
Pasien dengan leptospirosis datang dengan keluhan demam tinggi mendadak, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot terutuma otot betis, mata merah dan timbul kuning pada mata dan kulit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.