Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi, Ini Dampaknya pada Anak-anak, Jangan Anggap Sepele
Kekurangan zat besi khususnya pada anak memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang.
Editor: Willem Jonata
Ketua Himpunan pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini Indonesia (Himpaudi) Pusat, Prof. Dr. Ir. Hj. Netti Herawati, M.Si mengatakan hak sehat adalah hak bagi setiap anak Indonesia.
Anak berhak mendapat kesehatan dan makanan. Anak yang kekurangan zat besi menunjukkan belum terpenuhinya hak anak mendapatkan makanan dan pendidikan yang berkualitas.
"Pendidikan anak usia dini tidak sekedar tepuk tangan. Inilah yang akan menyambungkan sinaps-sinaps otak anak. Bila sinaps tidak terbangun diusia dini, sel otak tidak terpakai lagi. Sel-sel otak yang kita gunakan diusia dewasa adalah yang kita bangun dan kembangkan diusia dini. Itulah peran zat besi," kata Prof Netti di kesempatan yang sama.
Danone Specialized Nutrition Indonesia juga menyediakan sebuah platform daring untuk membantu orang tua bisa melakukan tes risiko terjadinya kekurangan zat besi pada si Kecil melalui fitur di dalam situs www.generasimaju.co.id.
Pada situs ini, orangtua dapat menemukan serangkaian artikel terkait topik nutrisi termasuk kekurangan zat besi dan bagaimana cara mengatasinya, serta berbagai artikel mengenai tips untuk mendukung anak menjadi Anak Generasi Maju.
“Fitur ini diharapkan dapat membantu orangtua mendeteksi kekurangan zat besi pada anak sejak dini dan bagaimana stimulasi yang perlu dilakukan agar dapat mendukung mereka menjadi generasi maju,” tutur Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin.