Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Vaksin Nusantara? Ini Pengertian hingga Cara Kerja Vaksin Nusantara

Simak penjelasan mengenai Vaksin Nusantara yang menarik perhatian publik, vaksin Covid-19 ini tengah dikembangkan dan diuji di Indonesia.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Apa Itu Vaksin Nusantara? Ini Pengertian hingga Cara Kerja Vaksin Nusantara
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Pelayanan laboratorium di RSUP Kariadi Semarang, Rabu (17/2/2021). Apa Itu Vaksin Nusantara? Ini Pengertian hingga Cara Kerja Vaksin Nusantara 

Pada sel prekursor tersebut, akan diberikan senyawa khusus agar bisa tumbuh menjadi sel dendritik.

"Pada masa inkubasi itu kan perlu waktu, sekitar 2-3 hari. Pada masa itu juga diberikan antigen (ke sel dendritik). Jadi antigennya tidak disuntikkan ke orang, tapi diberikan langsung ke sel dendritik (di laboratorium)," kata Ahmad.

Setelah sel dendritik beranjak dewasa dan sudah terpapar antigen, sel tersebut disuntikkan kembali ke relawan yang sama.

Darah yang diambil dari relawan A, sel dendritiknya akan dikembalikan lagi ke A.

Adapun sel dendritik adalah sel imun yang bertugas sebagai guru bagi sel B untuk memproduksi antibodi.

Masuk Uji Klinis Fase II

Setelah melewati persiapan beberapa bulan, vaksin buatan anak negeri ini mulai dikembangkan sejak Desember dan selesai uji klinis fase I pada akhir Januari 2021.

Berita Rekomendasi

Saat ini, pengembangan vaksin ini telah memasuki tahapan uji klinis fase II yang sudah berjalan mulai Februari 2021.

Dosen dan tim peneliti, Dr. Yetty Movieta Nency SPAK mengatakan, temuan vaksin tersebut menggunakan metode berbasis sel dendritik autolog yang bersifat personal.

Sel dendritik autolog merupakan komponen dari sel darah putih yang dimiliki setiap orang lalu dipaparkan dengan antigen protein S dari SARS-COV-2.

Kemudian, sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali.

Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2.

"Posedurnya dari subyek itu kita ambil sel darah putih kemudian kita ambil sel dendritik. Lalu di dalam laboratorium dikenalkan dengan rekombinan dari SARS-COV-2. Sel dendritik bisa mengantisipasi virus lalu disuntikkan kembali. Komponen virus tidak akan masuk lagi ke tubuh manusia karena sel dendritik yang sudah pintar tadi," ujarnya saat ditemui di RSUP Kariadi Semarang, Rabu (17/2/2021), dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Aisyah Nursyamsi, Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas