Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gigi dan mulut menjadi penting untuk selalu dijaga kesehatan, terlebih pada anak-anak yang sedang menjalani proses tumbuh dan kembang.

Sayangnya, orangtua sering abai apalagi bagi anak berkebutuhan khusus.

Padahal menurut Dokter gigi dari RSAB Harapan Kita drg.Kiki Seyla Puar, Sp.KGA anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki potensi lebih besar terkena masalah gigi dan mulut, lantaran kondisi fisik, intelektual, sosial dan emosional yang berbeda.

Baca juga: Bau Mulut Jadi Indikasi Usus Sedang Kotor, Perbanyak Konsumsi Makanan Kaya Serat

Baca juga: Ibu Hamil Wajib Jaga Kesehatan Gigi, Jangan Biarkan Infeksi, Berbahaya untuk Janin

"Tentu untuk penangananya juga mereka perlu khusus. Sehingga penting sejak dini orang tua harus memahami dan memiliki motivasi menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak," ujarnya dalam talk show virtual bertajuk "Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Anak Berkebutuhan Khusus" Kamis (18/3/2021).

Misalkan pada anak yang memiliki penyakit kelainan darah Leukimia, karena memiliki pengaruh obat-obatan yang rutin dikomsumsi maka memberikan efek pada kondisi mulut sehingga akan mudah mengalami peradangan gusi hebat.

Kemudian, anak-anak dengan down syndrom yang memiliki karakter bibir atas pendek, rahang atas sempit dan kecil, langit-langit mulut dalam, serta bernafas dengan mulut.

"Karena bernafas dengan mulut maka gampang iritasi itu yang gampang dijumpai," ungkapnya.

Lalu, untuk ada Cerebral Palsy karena memiliki oral motorisme yang lemah maka makanan yang menempel dimulut akan susah dibersihkan.

"Orangtua harus benar-benar rajin membersihkan mulut, membersihkan makanan yang menempel di sela pipi bagian dalam dan di bawah lidah. Memang harus benar-benar memahami kesehatan gigi dan mulut," jelasnya.

Orangtua diharapkan dapat menjaga dan memperhatikan benar gigi dan mulut anak, serta melakukan pengecekan rutim gigi dan mulut ke provider kesehatan.

"Jadikan kebiasaan baik ajak ke dokter gigi sebagai hadiah ulang tahun. Diajak ke dokter gigi dikenalkan saja, yang penting anak mengetahui ke dokter gigi itu menyenangkan. Kalau sudah sakit baru ke dokter gigi, biasanya anak punya memorti tertentu yang dirasakannya kurang menyenangkan," pesannya.