Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penderita diabetes wajib memperhatikan asupan makanan mereka.

Tujuannya adalah agar kadar gula di dalam tubuh dapat terkontrol dengan baik. 

Begitu pula tatkala si penderita diabetes menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

Tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam bukan berarti bisa makan sebebasnya saat berbuka puasa atau sahur. Hal ini disampaikan oleh Ulfa Septiani S.,A.Md.Gz. 

Baca juga: Apakah Penderita Diabetes, Hipertensi dan Ibu Hamil Boleh Berpuasa

"Tetap saja mau sebrlum atau sesudah berpuasa, pantangan masih sama. Baik itu ga sederhana atau pasir harus dihindari karena karena penyerapan oleh tubuh lebih cepat. Tujuan dikurangi agar gula tidak naik," katanya pada live streaming, Jumat (9/4/2021).

Untuk gula pasir sebenarnya boleh dikonsumsi, tapi sekadarnya saja. Tidak boleh secara berlebihan. Bisa juga gunakan kendali gula pengganti seperti gula jagung, karena gula tetap menjadi sumber energi juga.

Selanjutnya, lemak jenuh perlu dikurangi yang biasanya bersumber dari goreng-gorengan. Kalau memang ingin sekali mengolah makanan dengan minyak goreng, bisa dilakukan. Tapi tidak terlalu sering, misalnya bisa seminggu satu kali. 

Ia pun menyarankan untuk menggunakan minyak lain seperti zaitun. Di sisi lain, keluarga harus lebih peduli pada gizi dan nutrisi penderita diabetes. Jika menu lebih seimbang, selama menjalankan puasa, tubuh tidak lemas.

Kemudian, Ulfa juga menyarankan untuk mengurangi makanan mengandung natrium. Natrium, biasanya berasal dalam makanan kemasan dan memiliki kandungan garam.