Kenali Mitos Seputar Asma, Salah Penanganan Bisa Sebabkan Kematian
Dokter mengatakan, salah penanganan asma bisa berujung dengan kematian. Yuk kenali fakta dan mitos-mitos seputar asma.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Dengan penggunaan inhaler, efek samping tersebut dapat dihindari. Obat pun bekerja langsung pada sasaran, yaitu saluran napas, sehingga tidak menyebar ke mana-mana. Dosis yang diberikan juga lebih kecil, yaitu 1/20 dosis minum, sehingga efek samping lebih rendah.
Mitos 3: Asma adalah penyakit saluran pernapasan, bukan penyakit paru
Fakta: Gangguan pernapasan pada asma terletak pada alveolus dimana ini merupakan bagian paru. Jadi, penyakit paru bukan hanya TBC saja, namun asma merupakan salah satu penyakit paru. Oleh karena itu, dokter yang menanganipun dokter spesialis paru dan pernapasan.
Mitos 4: Penderita yang kambuh, harus segera merebahkan tubuh sebelum mendapatkan penanganan lebih
lanjut
Fakta: Mitos ini jelas salah. Penderita yang kambuh justru harus mengatur napasnya dalam posisi duduk. Posisi ini membuat rongga paru menjadi lebih terbuka sehingga memudahkan penderita untuk mendapatkan oksigen.
Jangan lupa untuk merenggangkan bagian-bagian yang mengikat seperti tali bra, ikat pinggang, dan baju yang menumpuk—misalnya jaket atau sweater.
Mitos 5: Anak penderita asma pasti juga menderita asma
Fakta: Meski sebagian besar asma bersifat genetis, masih ada kemungkinan anak dari orang tua penderita asma tidak menderita asma.
Asma merupakan salah satu bentuk alergi. Sifat alergi inilah yang diturunkan orang tua kepada anaknya, bukan penyakit asma itu sendiri.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Repiratory and Critical Care Medicine, menyebutkan, bila salah satu dari orang tua seorang anak menderita asma, maka risiko anak tersebut mengidap asma tiga kali lebih besar daripada orang lain yang orang tuanya tidak mengidap asma.
Dan, apabila kedua orang tuanya menderita asma, maka risiko anak tersebut mengidap asma enam kali lebih besar.
Mitos 6: Asma mudah kambuh bila berada ditempat yang lembab
Fakta: Tidak benar. Penderita asma justru disarankan untuk sering berada pada tempat yang udaranya lembab untuk mengurangi serangan asma. Tempat dengan kelembaban tinggi mengandung uap air yang tinggi sehingga membuat penderita asma merasa lebih baik.
Mitos 7: Penderita asma tidak boleh berolahraga
Fakta: Pernyataan tersebut juga tidak benar. Penderita asma juga butuh berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Hanya saja olahraga yang boleh dilakukan oleh penderita asma adalah olahraga ringan yang tidak terlalu melelahkan.