Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Black Garlic, Bawang Putih yang Difermentasi, Ketahui Manfaatnya Bagi Kesehatan

Black garlic atau bawang putih hitam telah dikonsumsi oleh masyarakat Korea Selatan , Jepang, dan Thailand selama berabad-abad.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Black Garlic, Bawang Putih yang Difermentasi, Ketahui Manfaatnya Bagi Kesehatan
Kompas
Black Garlic 

TRIBUNNEWS.COM - Black garlic atau bawang putih hitam telah dikonsumsi oleh masyarakat Korea Selatan , Jepang, dan Thailand selama berabad-abad.

Mereka mengonsumsi black garlic karena manfaatnya bagi tubuh. Namun, di Indonesia bahan makanan tersebut masih asing di telinga.

Yang jadi pertanyaan apa itu black garlic?

Dilansir dari penelitian berjudul “Black garlic: A critical review of its production, bioactivity, and application”, black garlic adalah bawang putih biasa yang telah difermentasikan dalam waktu tertentu dengan suhu tinggi dan terkontrol kelembapannya.

Proses ini menjadikan bawang putih menjadi berwarna hitam, lebih manis, dan memiliki konsistensi kenyal.

Baca juga: Apa Itu Kurma Medjool? Simak 4 Manfaatnya Bagi Kesehatan, Tinggi Antioksidan dan Melindungi Hati

Di samping perubahan rasa dan tekstur, proses fermentasi yang telah dilakukan juga memberikan sejumlah manfaat tambahan, berikut ini di antaranya.

1. Memiliki kandungan antioksidan lebih banyak

Berita Rekomendasi

Black garlic memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi daripada bawang putih biasa.

Hal ini disebabkan, kandungan allicin dalam bawang putih diubah menjadi senyawa antioksidan, yakni alkaloid dan flavonoid selama proses fermentasi.

Antioksidan adalah senyawa yang membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif, yakni kerusakan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker, jantung, dan lain sebagainya.

2. Dapat mengatur gula darah

Selain dapat mencegah kerusakan oksidatif, black garlic juga dapat mengatur gula dalam darah.

Penelitian berjudul “Antioxidant mechanism of black garlic extract involving nuclear factor erythroid 2-like factor 2 pathway” para peneliti memberikan makan tikus asupan makanan tinggi gula dan lemak.

Setelah diberi black garlic, kadar gula darah dalam tikus menurun.

Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Alami Neuropati, Ini yang Harus Diwanti-wanti Saat Puasa di Bulan Ramadan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas