Penyebab Radang Sendi dan 6 Mitos Medis tentang Radang Sendi yang Perlu Diketahui
Berikut ini penyebab dan sembilan mitos medis tentang radang sendi yang sering dipercaya masyarakat luas padahal keliru.
Penulis: Triyo Handoko
Editor: Daryono
1. Hanya orang dewasa yang lebih tua yang menderita radang sendi
Memang faktanya radang sendi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tapi sesungguhnya dapat dialami orang-orang dari segala usia.
Sebuah penelitian tepercaya, melaporkan bahwa 30,3% orang dewasa berusia 45-64 tahun dan 7,3% orang berusia 18-44 memiliki diagnosis radang sendi.
Dalam penelitian tersebut disebutkan rheumatoid arthritis cenderung muncul pada orang berusia 20-40 tahun.
2. Jika persendian sakit, itu adalah radang sendi
Tidak semua nyeri sendi adalah radang sendi dan tidak semua rasa tidak nyaman pada sendi merupakan tanda bahwa radang sendi akan berkembang.
Ada banyak kemungkinan penyebab nyeri di dalam dan di sekitar sendi, termasuk tendinitis, bursitis, dan cedera.
Sehingga sebelum menyimpulkan radang sendi ketika ada rasa tida nyaman dalam persendian lebih baik memeriksakannya ke dokter.
3. Orang dengan radang sendir tidak boleh berolahraga
Olahraga umumnya bukanlah aktivitas yang harus dihindari oleh penderita radang sendi, jika ingin berolahraga setidaknya konsultasikan dengan dokter agar mendapat jenis olahraga yang tepat.
Sebaliknya, olahraga dapat membantu menjaga rentang gerak dan kekuatan pada persendian.
Menurut American College of Rheumatology olahraga dan radang sendi dapat dan harus hidup berdampingan.
Orang dengan radang sendi yang berolahraga secara teratur memiliki lebih sedikit rasa sakit, lebih banyak energi, kualitas tidur yang lebih baik, dan fungsi sehari-hari yang lebih baik.
4. Air panas lebih baik daripada es untuk sakit sendi