Delta Plus, Varian Baru Covid-19 dari Varian Delta yang Bermutasi Lagi
Mengenal varian Delta Plus, varian virus corona yang terbentuk dari Varian Delta (B.1.617.2), diyakini lebih menular.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Hilangnya penciuman dan rasa tidak lagi sebagai gejala umum menurut penelitian, begitu pula dengan batuk.
Namun demam masih mungkin terjadi.
Ada kekhawatiran yang berkembang, karena perubahan gejala dan kemiripan dengan flu biasa, orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terpapar Covid.
CDC di Amerika bahkan telah memperbarui daftar gejala mereka.
Studi ZOE adalah aplikasi yang mengumpulkan data langsung dan berkelanjutan dari empat juta pengguna di seluruh dunia, yang kemudian dianalisis oleh King's College London.
Analisis data telah menunjukkan bagaimana virus "berperilaku berbeda" sekarang.
Dr Abdul Ghafur, seorang dokter penyakit menular di India, mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia melihat lebih banyak pasien Covid-19 dengan diare.
Varian Delta 60% lebih mudah menular daripada strain dominan sebelumnya, termasuk varian Kent (Alpha).
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, varian Delta telah terdeteksi di lebih dari 80 negara.
Namun, dua dosis vaksin masih efektif melawan varian baru.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lain terkait Virus Corona