Miss Grand International 2016 Bagikan Tips Anak yang Alami Alergi Protein Sapi
Tips hadapi anak yang alami alergi protein susu, poin terpenting jangan panik, tetap tenang, kemudian perhatikan kalau si kecil punya riwayat alergi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sebagai seorang ibu, Miss Grand International 2016, Ariska Putri Pertiwi pernah menghadapi berbagai permasalahan dalam mengasuh anak.
Satu di antaranya yaitu saat anaknya memiliki alergi terhadap protein sapi.
“Dokter menyarankan nutrisi pengganti susu formula sapi dengan susu formula soya ketika mendiagnosis alergi susu sapi pada Kyara, anak saya," ungkapnya dalam webinar "World Allergy Week", Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: Tasya Farasya Kabarkan Terpapar Covid-19: Minum Susu Rasanya Hambar
Gejala yang muncul pada sang anak yaitu berupa ruam kemerahan di kulit.
Ia sendiri mengaku sempat merasa khawatir mengenai susu formula soya.
Takut jika ada beberapa protein dan gizi yang tidak tercukupi pada anaknya.
Namun ternyata kekhawatiran tersebut tidak terbukti.
"Saya sempat khawatir mengenai susu formula soya, namun saya memilih Morinaga Soya karena nutrisinya ternyata setara dengan susu sapi dan dilengkapi probiotik Triple Bifidus yang mempercepat penyembuhan alergi," katanya lagi.
Saat ini menurut Ariska Kyara sudah berumur 1,5 tahun dan tumbuh baik dengan berat dan tinggi badannya yang sesuai tahapan usianya.
Selain itu Kyara juga tumbuh sebagai anak yang sehat, aktif dan ekspresif.
Dari pengalamannya, Ariska pun memberikan beberapa tips pada anak yang alami Alergi.
Poin terpenting menurutnya adalah jangan panik dan tetap tenang.
Kemudian perhatikan kalau si kecil punya riwayat alergi.
Jika timbul ruam pada kulit anak, perlu diperhatikan dulu dan jangan langsung menyimpulkan.
Baca juga: INI 6 Alasan Pentingnya Membersihkan Riasan Wajah: Mencegah Jerawat hingga Melawan Alergi
Selanjutnya, mungkin orang tua mulai memikirkan apa faktor pencetus alergi pada anak.
Apakah susu, ikan, atau yang lainnya.
Setelah itu jadikan catatan dan perlu diingat agar tidak salah memberikannya pada anak.
Untuk lebih aman, ia menyarankan langsung berkonsultasi dengan dokter.
Para orang tua dapat bertanya secara aktif, supaya mendapatkan jawaban yang jelas. Jadi lebih aman dengan si kecil.