6 Camilan Sehat yang Disukai Anak-anak: Mulai dari Sandwich hingga Kismis
Waktu camilan adalah kesempatan bagus untuk memasukkan beberapa nutrisi tambahan ke dalam makanan anak-anak.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM- Simak 6 camilan sehat yang disukai anak-anak.
Anak-anak yang sedang tumbuh sering merasa lapar di antara waktu makan.
Namun, banyak makanan ringan kemasan untuk anak-anak sangat tidak sehat.
Makanan kemasan tersebut mengandung gula tambahan, dan bahan-bahan buatan.
Waktu camilan adalah kesempatan bagus untuk memasukkan beberapa nutrisi tambahan ke dalam makanan anak-anak.
Camilan sehat akan memberikan energi dan nutrisi bagi anak-anak.
Baca juga: 5 Manfaat Mengkonsumsi Buah Naga Bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui, Dapat Mengontrol Gula Darah
Baca juga: Cara Optimalkan Kesehatan Fisik dan Jiwa Anak di Masa Pandemi
Dikutip dari Healthline.com, berikut 6 camilan sehat yang disukai anak-anak:
1. Ubi goreng/panggang
Ubi jalar adalah salah satu sumber terkaya beta-karoten.
Nutrisi yang dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh.
Ubi jalar bagus untuk kesehatan mata dan kulit.
ubi buatan sendiri yang dipanggang adalah alternatif bergizi untuk camilan anak-anak.
2. Sepotong buah
Sepotong buah adalah camilan yang nyaman dan sehat untuk anak-anak.
Sebagian besar buah mengandung serat dan nutrisi penting seperti potasium dan vitamin A dan C.
Pisang, apel, pir, anggur, persik, dan plum adalah contoh buah-buahan yang dapat digunakan untuk camilan dibawa-bawa.
Potong buah-buahan seperti nanas, melon, dan mangga menjadi potongan-potongan kecil dan simpan dalam wadah kecil untuk camilan yang nyaman.
3. Setengah potong sandwich
Sandwich tidak harus untuk makan berat.
Setengah sandwich juga bisa menjadi camilan sehat untuk anak-anak.
Untuk membuat sandwich yang sehat, mulailah dengan roti gandum utuh, pilih sumber protein, dan sertakan buah atau sayuran.
Berikut adalah beberapa contoh kombinasi sandwich yang sehat:
- Keju mozzarella dan irisan tomat
- Selai kacang dan irisan pisang
- Telur rebus, alpukat, dan tomat
4. Paket snack kismis
Kismis adalah anggur kering.
Kismis memiliki hampir semua nutrisi yang ditemukan dalam anggur segar – tetapi dalam paket yang lebih kecil.
Kismis mengandung zat besi dalam jumlah yang cukup.
Kismis memiliki nutrisi yang dibutuhkan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Selain itu, kismis mengandung senyawa tanaman, termasuk asam oleanolic, yang dapat melindungi gigi anak-anak.
Paket camilan kismis adalah camilan mudah dibawa-bawa yang jauh lebih sehat daripada kebanyakan makanan praktis.
5. Biskuit oat pisang
Kue pisang buatan sendiri adalah camilan sehat untuk anak-anak yang rasanya seperti camilan.
Kue-kue ini mendapatkan rasa manisnya dari pisang yang ditumbuk daripada gula halus.
Gula dikaitkan dengan masalah kesehatan pada anak-anak, seperti peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas pada masa kanak-kanak, dan diabetes tipe 2.
Cara membuat biskuit oat pisang:
Bahan-bahan:
- 3 buah pisang matang, haluskan.
- 1/3 cangkir (80 ml) minyak kelapa
- 2 cangkir (160 gram) oat gulung
- 1/2 cangkir (80–90 gram) keping cokelat mini atau buah kering
- 1 sendok teh (5 ml) vanila
- Campur semua bahan dalam mangkuk.
- Tempatkan sesendok campuran kue ke atas loyang yang dilumuri minyak dan panggang selama 15-20 menit pada suhu 350 ° F ((175°C).
6. Telur rebus
Simpan telur rebus di lemari es untuk camilan cepat berprotein tinggi.
Telur sangat bergizi dan makanan ringan yang sangat baik untuk anak-anak.
Telur memiliki protein berkualitas tinggi dan beberapa vitamin dan mineral, termasuk vitamin B12, riboflavin, dan selenium.
Telur juga mengandung lutein dan zeaxanthin, dua karotenoid yang bermanfaat untuk kesehatan mata.
Selain itu, telur juga adalah salah satu sumber makanan kolin terbaik, vitamin yang diperlukan untuk perkembangan otak yang tepat.
7. Kacang
Kacang kaya akan lemak sehat, bersama dengan serat dan antioksidan.
Lemak makanan penting untuk mendukung pertumbuhan pada anak-anak.
Dokter biasanya merekomendasikan untuk tidak boleh konsumsi kacang dari anak-anak karena risiko reaksi alergi.
Namun, jika memperkenalkan kacang pada usia dini dapat menurunkan risiko alergi.
Kacang bisa menjadi bahaya tersedak, jadi pastikan Anda mampu menangani teksturnya sebelum memberikan kacang sebagai camilan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.