Rajin Berolahraga Tapi Tetap Alami Gangguan Jantung, Begini Penjelasan Dokter
Penyakit jantung menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh masyarakat dunia. Sebab, penyakit ini kerap disebut sebagai silent killer.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit jantung menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh masyarakat dunia. Sebab, penyakit ini kerap disebut sebagai silent killer.
Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit jantung adalah melakukan pola hidup sehat serta rajin berolahraga.
Namun, banyak masyarakat yang merasa sudah berolahraga tapi tetap mengalami gangguan jantung.
Menurut Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Esti Nurjadin, penyakit jantung bersifat multifaktor. Karenanya tidak bisa dihindari dengan satu faktor saja.
"Mungkin ada yang berpikir bahwa berolahraga saja cukup, olahraga tidap hari itu cukup menjaga kesehatan jantung. Tapi bisa jadi ada faktor lain," ungkapnya pada peringatan ulang tahun YJI Ke-40, Senin (27/9/2021).
Baca juga: Kematian Akibat Serangan Jantung Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Baca juga: Ketua YJI Sebut Edukasi Kesehatan Jantung Belum Maksimal
Salah satunya dari aspek makanan. Apakah sudah mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari kadar gula tinggi, lemak tinggi, serta kadar garam berlebihan.
Di sisi lain, apakah masih merokok atau tidak. Mengalami stres atau kurang istirahat juga dapat memengaruhi penyakit jantung.
"Ada hal-hal lain untuk dilihat. Sudah rajin olahraga tapi mengalami penyakit darah tinggi, kolestrol darah tinggi, itu harus diperhatikan," pungkasnya.
Baca juga: Diduga Terkena Serangan Jantung, Sales Bangunan Meninggal di Tepi Jalan Bangetayu Semarang
Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay Sp JP (K). Selain itu ia pun menyarankan agar setiap orang melakukan pemeriksaan sedari dini.
Jangan ditunggu terjadi serangan jantung dulu. Lakukan pemeriksaan di awal sehingga mendapatkan penanganan yang tepat.
"Olahraga tetap bermanfaat. Tapi kita tetap waspada pada gangguan jantung. Dan tetap cek jantung dalam performa baik untuk aktivitas fisik," pungkasnya.