Mayoritas Lansia Tidak Tahu Mengalami Pengeroposan Tulang, Dokter Beri Penjelasan
Osteoporosis merupakan kondisi pengeroposan tulang yang menyebabkan terjadinya patah atau fraktur tulang secara tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Bedah Orthopedi & Traumatologi, dr. Nadia Nastassia Ifran, Sp.OT(K)., mengatakan sebagian besar penderita osteoporosis tidak menyadari telah mengalami penyakit tersebut.
Osteoporosis merupakan kondisi pengeroposan tulang yang menyebabkan terjadinya patah atau fraktur tulang secara tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala.
dr. Nadia menjelaskan bahwa penyakit ini tidak hanya dapat dialami kaum perempuan, namun juga laki-laki.
Meskipun risikonya jauh lebih besar kaum perempuan, dan ini umumnya terjadi saat usia mereka memasuki 50 tahun.
"Satu dari tiga wanita atau satu dari laki laki di atas 50 tahun itu mengalami patah tulang akibat tulang keropos, ini dari data dunia," ujar dr. Nadia, dalam webinar Rumah Sakit St Carolus bertajuk 'Cegah Osteoporosis dengan Olahraga Walau Hanya Di Rumah Saja', Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Pahami Apa Itu Osteoporosis? Jika Anda Perempuan, Penting untuk Kenali Penyebabnya
Hal tersebut ia sampaikan berdasar pada data yang diperoleh dari International Osteoporosis Foundation (IOF).
Sementara menurut data yang dihimpun Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) pada 2007, kata dia, terdapat 28,8 persen laki-laki yang mengalami penyakit ini, lalu untuk kategori perempuan mencapai 32,3 persen.
"Nah data dari indonesia pun tahun 2007 oleh Perosi itu juga menemukan 28 persen laki-laki dan 32 persen wanita itu juga mengalami osteoporosis seperti patah atau fraktur," kata dr. Nadia.
Terkait fraktur yang dialami para penderitanya, biasanya terjadi pada beberapa titik termasuk tulang punggung.
"Fraktur karena osteoporosis itu sering terjadi pada tulang punggung, tulang panggul dan tulang pergelangan tangan," jelas dr. Nadia.
Mirisnya, mayoritas kelompok lanjut usia (lansia) yang telah mengalami fraktur pada beberapa bagian tubuhnya, ternyata tidak pernah melakukan skrining.
Hal itu karena mereka tidak menyadari telah mengalami osteoporosis.
"Sudah banyak efek seperti tadi, kok di atas 65 tahun itu hanya sedikit yang sudah pernah skrining? 70 persen itu belum pernah skrining sama sekali tentang kesehatan tulang mereka dan juga tidak tahu kalau mereka ada keropos tulang," pungkas dr. Nadia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.