Cara Mencegah AIDS, Rusaknya Sistem Kekebalan Tubuh yang Disebabkan oleh Virus HIV
Cara mencegah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), lengkap beserta gejala dan cara penyebarannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
Saat Anda memastikan namun tetap tidak terdeteksi, atau tes darah tidak menunjukkan virus apa pun, Anda tidak akan menularkan virus ke orang lain.
Menggunakan TasP, berarti meminum obat persis seperti yang ditentukan dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
2. Post-Exposure Prophylaxis (PEP)
Jika Anda merasa telah terpapar melalui hubungan seks, jarum suntik atau di tempat kerja, segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat.
Melakukan pencegahan dengan PEP sesegera mungkin dalam 72 jam pertama dapat sangat mengurangi risiko Anda terinfeksi HIV/AIDS.
Selain itu, Anda juga perlu minum obat selama 28 hari.
3. Gunakan alat pelindung baru setiap kali berhubungan seks
Gunakan alat pelindung baru setiap kali Anda berhubungan seks anal atau vaginal.
Wanita dapat menggunakan alat pelindung khusus wanita.
Jika menggunakan pelumas, pastikan berbahan dasar air.
Pelumas berbahan dasar minyak dapat melemahkan alat pelindung dan membuatnya pecah.
Selama seks oral, gunakan alat pelindung yang tidak dilumasi, dipotong terbuka atau bendungan gigi-sepotong lateks kelas medis.
4. Preexposure Prophylaxis (PrEP)
Obat kombinasi emtricitabine plus tenofovir (Truvada) dan emtricitabine plus tenofovir alafenamide (Descovy) dapat mengurangi risiko infeksi HIV/AIDS menular seksual pada orang dengan risiko sangat tinggi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, PrPP dapat mengurangi risiko tertular HIV/AIDS dari hubungan seks hingga lebih dari 90 persen dan dari penggunaan narkoba suntikan hingga lebih dari 70 persen.
Anda akan memerlukan tes HIV/AIDS sebelum mulai menggunakan PrPP dan kemudian setiap tiga bulan selama Anda memakainya.
Dokter juga akan menguji fungsi ginjal Anda sebelum meresepkan Truvada dan terus mengujinya setiap enam bulan.
Selain itu, Anda perlu minum obat setiap hari.
Jika menderita Hepatitis B, Anda harus dievaluasi oleh penyakit menular atau spesialis hati sebelum memulai terapi.
5. Beritahu pasangan jika Anda menderita HIV/AIDS
Sangat penting untuk memberi tahu pasangan atau orang yang pernah berhubungan seks dengan Anda, bahwa Anda positif HIV/AIDS.
6. Gunakan jarum yang bersih
Jika Anda menggunakan jarum suntik, pastikan jarus tersebut steril.
Selain itu, jangan digunakan jarum bekas orang lain.
7. Kondisi Hamil
Jika Anda sedang hamil, segera dapatkan perawatan medis.
Jika positif HIV/AIDS, Anda dapat menularkan infeksi ke bayi Anda.
Tetapi jika Anda menerima perawatan HIV/AIDS selama kehamilan, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko tertularnya ke bayi Anda.
8. Sunat
Ada bukti bahwa sunat pada pria dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi HIV/AIDS.
(Tribunnews.com/Latifah)