Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kemenkes: Ibu Perlu Cegah Stunting dan Obesitas pada Anak, Masalah Gizi Bisa Ganggu Pertumbuhan

Kemenkes imbau para ibu di Indonesia perlu cegah stunting dan obesitas pada anak. Permasalahan gizi bisa mengganggu pertumbuhan & kecerdasan anak.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kemenkes: Ibu Perlu Cegah Stunting dan Obesitas pada Anak, Masalah Gizi Bisa Ganggu Pertumbuhan
dok Obaby
Ilustrasi ibu dan anak - Kemenkes imbau para ibu di Indonesia perlu cegah stunting dan obesitas pada anak. 

Ketika bayi lahir, ibu perlu memperhatikan berat badan bayi minimal di atas 2,5 kg dengan panjang badan di atas 47 cm.

Seorang ibu juga wajib memberikan ASI eksklusif yaitu diberikan sampai 6 bulan.

Jika tidak diberikan ASI eksklusif dan anak pernah diare berkali-kali, itu adalah pertanda akan terjadi gangguan stunting jika tidak segera diatasi.

Baca juga: WHO: Tidak Ada Bukti Anak-Anak dan Remaja yang Sehat Membutuhkan Booster Vaksin Covid-19

Makanan Pencegah Stunting

Ia menyebut ada pangan yang terbukti mencegah stunting saat ibu hamil yaitu susu, telur, ikan, pangan hewani, dan lauk-pauk.

Kemudian pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI eksklusif, susu pertumbuhan, telur, ikan, pangan hewani, lauk pauk, dan berbagai MP ASI diperkaya gizi.

“Berikan ASI dan MP ASI yang cukup dengan baik, ASI eksklusif sampai 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI 6 sampai 23 bulan, berikan MP ASI yang cukup dan baik pada usia 6 sampai 23 bulan."

Berita Rekomendasi

"Jaga kesehatan bayi dan anak melalui imunisasi, kebersihan, stimulasi, kebiasaan baik makan sayur, buah, lauk pauk, dan protein tinggi,” terangnya.

Langkah Pencegahan Obesitas

Untuk obesitas, ibu perlu memahami penyebab obesitas atau kegemukan.

Obesitas bukan hanya disebabkan karena kurang aktivitas fisik dan makanan, namun ada banyak penyebabnya.

Ia menyebut obesitas pada orang dewasa atau remaja obesitas bisa bisa karena stres yang menimbulkan inflamasi, inflamasi menimbulkan penumpukan lemak.

Selain itu, kurang tidur atau kelebihan tidur yang meningkatkan hormon ghrelin, sehingga seseorang jadi sering lapar.

“Mulailah dengan mengelola faktor penyebab utama seperti stres, terus jangan sampai stres, harus perbanyak aktivitas fisik dan mengatur waktu tidur, pantau berat badan dan lingkar pinggang,” katanya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Gizi Anak

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas