7 Perubahan yang Terjadi saat Masa Pubertas Perempuan dan Laki-laki secara Fisik dan Psikis
7 perubahan yang terjadi saat masa pubertas perempuan dan laki-laki secara fisik dan psikis. Perempuan alami pubertas lebih awal daripada laki-laki.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Emosi yang sulit dikontrol adalah efek psikologis dan emosional.
Perubahan suasana hati yang tidak dapat dijelaskan, rendah diri, agresif, dan depresi dapat menyertai perubahan fisik saat pubertas.
Orang tua dapat mendampingi anak mereka ketika masa pubertas dan mendengarkan segala keluhan terkait perubahan fisik dan psikis.
Baca juga: Peringati Hari Gizi Nasional 2022, Kemenkes Imbau Ibu Perhatikan Masalah Stunting & Obesitas Anak
Kapan Seseorang Memasuki Masa Pubertas?
Sepertinya yang sudah disebut sebelumnya, masa pubertas terjadi setelah masa kanak-kanak.
Masa ini menjadi masa transisi dan terjadi saat anak mencapai masa dewasa secara seksual.
Menurut Kids Health, biasanya masa pubertas terjadi antara usia 8 hingga 13 tahun pada anak perempuan.
Sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia 9 hingga 15 tahun.
Namun, rentang waktu tersebut berbeda untuk setiap orang, jadi orang tua tidak perlu khawatir jika anak mencapai pubertas sebelum atau sesudah teman-temannya.
Hal tersebut normal, karena pubertas dimulai dari usia 8 sampai 14 tahun dan prosesnya dapat memakan waktu hingga 4 tahun.
Hormon Testosteron dan Progesteron
Ketika seorang anak memasuki masa pubertas, sebuah kelenjar di bagian bawah otak melepaskan hormon khusus, yaitu hormon laki-laki dan perempuan.
Laki-laki dan perempuan memiliki hormon yang berbeda.
Untuk laki-laki, hormon tersebut bernama hormon testosteron.
Hormon tersebut bergerak melalui darah menuju ke saluran dua kelenjar di skrotum.