Gejala Obsessive Compulsif Disorder (OCD), Gangguan Obsesi dan Kompulsi yang Ganggu Aktivitas
Gejala Obsessive Compulsif Disorder (OCD), gangguan obsesi dan kompulsi yang mengganggu aktivitas dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan yang menampilkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan atau obsesi yang membuat seseorang melakukan suatu perilaku secara berulang atau kompulsi.
Obsesi dan kompulsi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.
Penderita OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan obsesi mereka, namun hal itu hanya akan meningkatkan tekanan dan kecemasan dalam diri mereka.
Dikutip dari Mayoclinic, penderita OCD akan terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif dengan tujuan meredakan stres dan kecemasan.
Meski ada dorongan untuk mengabaikan pikiran dan dorongan yang mengganggu, kedua hal negatif tersebut terus datang kembali.
OCD sering berpusat di sekitar hal atau tema tertentu, misalnya ketakutan berlebihan akan terkontaminasi oleh kuman, sehingga mereka akan mencuci tangan secara kompulsif (berulang-ulang) sampai terasa sakit dan pecah-pecah.
Biasanya, OCD diawali dengan gejala kecil yang terlihat normal.
Baca juga: Aktor Aliando Mengidap OCD, Penyakit Apa Sebenarnya Sampai Ia Mengaku Sangat Menderita?
Gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
![Ilustrasi cuci tangan yang sehat](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cuci-tangan-33.jpg)
Gangguan obsesif-kompulsif biasanya mencakup obsesi dan kompulsi.
Namun, seseorang mungkin hanya memiliki gejala obsesi atau hanya gejala kompulsi.
Penderita OCD mungkin tidak menyadari obsesi dan kompulsi yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Berikut ini gejala obsesi dan kompulsi.
1. Gejala Obsesi
Obsesi OCD adalah pikiran, desakan atau gambaran yang berulang, terus-menerus dan tidak diinginkan, yang dapat mengganggu dan menyebabkan penderitaan atau kecemasan.
Penderita OCD mungkin mencoba mengabaikannya atau menyingkirkannya dengan melakukan perilaku kompulsif.
Biasanya, obsesi ini mengganggu seseorang saat mencoba memikirkan atau melakukan hal lain.
Obsesi sering kali memiliki tema, seperti:
- Takut kontaminasi atau kotoran
- Keraguan dan kesulitan menoleransi ketidakpastian
- Membutuhkan hal-hal yang teratur dan simetris
- Pikiran agresif atau mengerikan tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain
- Pikiran yang tidak diinginkan, termasuk agresi, atau subjek seksual atau agama
Contoh tanda dan gejala obsesi meliputi:
- Takut terkontaminasi kuman atau virus dengan menyentuh benda-benda yang telah disentuh orang lain
- Keraguan ketika seseorang telah mengunci pintu atau mematikan kompor
- Stres yang intens ketika melihat objek tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu
- Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum
- Gambar seksual yang tidak menyenangkan
- Menghindari situasi yang dapat memicu obsesi, seperti berjabat tangan.
Baca juga: Terapi Pada OCD seperti Diderita Aliando Sering Gagal, Psikiater: Keluarga dan Pasien Harus Sabar
2. Gejala Kompulsi
Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang membuat penderita merasa terdorong untuk melakukannya.
Perilaku berulang atau tindakan mental ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi mereka atau mencegah sesuatu yang buruk terjadi.
Namun, terlibat dalam kompulsi tidak membawa kesenangan dan mungkin hanya menawarkan solusi sementara dari kecemasan.
Penderita OCD dapat membuat aturan atau ritual untuk diikuti yang dapat membantu mengendalikan kecemasannya ketika dia memiliki pikiran obsesif.
Dorongan ini berlebihan dan seringkali tidak secara realistis terkait dengan masalah yang ingin mereka perbaiki.
Seperti halnya obsesi, kompulsi biasanya memiliki tema, seperti:
- Mencuci dan membersihkan
- Memeriksa
- Perhitungan
- Ketertiban
- Mengikuti rutinitas yang ketat
- Menuntut kepastian
Contoh tanda dan gejala kompulsi meliputi:
- Mencuci tangan sampai kulit Anda menjadi mentah
- Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan pintu terkunci
- Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikannya mati
- Menghitung dalam pola tertentu
- Diam-diam mengulangi doa, kata atau frase
- Mengatur barang kaleng Anda untuk menghadapi cara yang sama.
Baca juga: Gangguan Mental OCD Buat Aliando Syarief Sulit Beraktivitas, Tapi Harus Kerja
Tingkat keparahan OCD bervariasi
OCD biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa muda, namun dapat dimulai pada masa kanak-kanak.
Gejala OCD biasanya muncul secara bertahap dan cenderung bervariasi dalam tingkat keparahan sepanjang hidup.
Jenis obsesi dan kompulsi yang penderita OCD alami juga dapat berubah seiring waktu.
Gejala umumnya memburuk ketika seseorang mengalami stres yang lebih besar.
OCD biasanya dianggap sebagai gangguan seumur hidup dan dapat memiliki gejala ringan hingga sedang atau menjadi sangat parah.
Jika tingkat obsesi dan kompulsi mereka mulai memengaruhi kualitas hidup sebaiknya segera menemui dokter atau ahli kesehatan mental.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait OCD
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.