Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia Masih Tinggi, PDGI: Akses ke Dokter Gigi Tidak Merata
Kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut akan membuka harapan untuk mencapai target Indonesia Bebas Karies 2030
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Selain itu, Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent, bekerja sama dengan FDI World Dental Federation (FDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menginisiasi kampanye “Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, #KonsultasiGigiSekarang”.
"Ini upaya meningkatkan kesadaran sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan gigi dan mulut," kata Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc..
Pada kesempatan ini, diluncurkan pula Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang kemasan baru yang disertai QR code agar jutaan masyarakat dapat mengakses langsung layanan teledentistry “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent”.
Baca juga: Hadiri Pemeriksaan Polisi, Haris Azhar Bawa Secangkir Kopi dan Tak Lupa Gosok Gigi
Fakta menyebutkan 94,9 masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir.
Persebaran dokter gigi yang belum merata serta faktor biaya juga menjadi hambatan bagi masyarakat untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi. Akibatnya, dari 57 perse masyarakat yang mengalami permasalahan gigi dan mulut, hanya 10,2 persen yang berkunjung ke dokter gigi itu pun umumnya karena sudah merasa sangat kesakitan.
Pepsodent dan PDGI siap berbagi peran mendukung pemerintah melalui program kesehatan gigi dan mulut secara berkelanjutan.
Dokter gigi Ratu menuturkan, menunda ke dokter gigi dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Tidak hanya dari sisi biaya yang pasti akan membengkak, permasalahan juga akan terus terekskalasi hingga risiko terburuk, yaitu gigi tanggal.
Tercatat rata-rata pada usia 35-44 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 2 giginya, jika tidak ada perubahan kebiasaan merawat gigi dan mulut dengan benar serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi, keadaan ini bisa semakin memprihatinkan.
"Faktanya, rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11 giginya," kata dia.