Gejala Penyakit Fisura Ani, Adanya Rasa Sakit dan Pendarahan saat BAB
Fisura Anus merupakan robekan kecil pada jaringan tipis dan lembab (mukosa) yang melapisi anus, simak inilah gejala Fisura Anus.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Fisura Anus merupakan robekan kecil pada jaringan tipis dan lembab (mukosa) yang melapisi anus.
Fisura anus dapat terjadi ketika Anda mengeluarkan tinja yang keras atau besar saat buang air besar.
Dikutip dari Mayoclinic, penyakit ini biasanya menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar.
Fisura anus sangat umum terjadi pada bayi muda, namun juga dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.
Baca juga: Waspada Penyakit Fisura Anus, Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor yang Bisa Tingkatkan Risiko
Baca juga: Cara Atasi Sembelit Secara Alami dan Aman, Ikuti 5 Tips Mudah Berikut Ini
Sebagian besar fisura anus membaik dengan perawatan sederhana, seperti peningkatan asupan serat atau mandi sitz.
Sementara beberapa orang dengan fisura anus juga mungkin memerlukan pengobatan atau mungkin pembedahan.
Lantas, apa saja gejala penyakit Fisura Anus?
Gejala Fisura Anus
Berikut ini ada empat tanda dan gejala utama Fisura Anus yang rangkum dari Medical News Today.
1. Nyeri saat BAB
Saat buang air besar (BAB), rasa sakitnya bisa tajam dan setelah itu mungkin ada sensasi terbakar yang lebih dalam.
Rasa takut akan nyeri dapat membuat beberapa penderita memilih untuk tidak pergi ke toilet, sehingga meningkatkan risiko sembelit.
Jika menunda BAB, ini dapat membuat rasa sakit dan robekan semakin parah, karena tinja akan semakin mengeras dan besar.
Selain itu, beberapa orang juga mungkin mengalami rasa sakit yang tajam saat membersihkan diri dengan tisu toilet.
2. BAB berdarah
Darah yang keluar pada kasus Firusa Anus adalah darah segar, warnanya akan merah cerah.
Darah mungkin akan terlihat pada tinja atau tisu toilet.
3. Gatal di daerah anus
Adanya sensasi gatal akibat Fisura Anus di daerah anus mungkin terputus-putus (sesekali) atau bisa juga terus-menerus.
4. Disuria
Disuria merupakan ketidaknyamanan saat buang air kecil.
Namun, gejala ini lebih jarang terjadi pada kasus Fisura Anus.
Sementara itu, beberapa penderita Fisura Anus mungkin lebih sering buang air kecil.
Baca juga: Apa Itu Fisura Anus? Ini Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Baca juga: Alami Diare? Ketahui Gejala dan Penanganannya, Ini yang Harus Diperhatikan
Komplikasi Fisura Anus
Penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan komplikasi, jika:
1. Kegagalan untuk menyembuhkan
Fisura Anus yang gagal sembuh dalam waktu delapan minggu dianggap kronis dan mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut.
2. Kambuh
Seseorang yang pernah mengalami Fisura Anus cenderung bisa mengalaminya lagi.
3. Robekan yang meluas
Robekan Fisura Anus dapat melebar ke otot-otot di sekitarnya.
Fisura Anus dapat meluas ke cincin otot yang menahan anus seseorang tertutup (sphincter anal internal), sehingga fisura anus seseorang lebih sulit untuk sembuh.
Fisura yang tidak sembuh dapat memicu siklus ketidaknyamanan yang mungkin memerlukan pengobatan atau pembedahan untuk mengurangi rasa sakit dan untuk memperbaiki atau menghilangkan fisura.
Sebagai informasi tambahan, Anda dapat mencegah fisura anus dengan mengambil tindakan untuk mencegah konstipasi atau diare.
Misalnya dengan makan makanan berserat tinggi, minum banyak cairan dan berolahraga secara teratur agar tidak mengejan saat buang air besar.
(Tribunnews.com/Latifah)(Kompas.com/Irawan Sapto Adhi)