Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Eks Direktur WHO: Kasus Hepatitis Akut Meluas Bisa Munculkan Pandemi Baru

Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut apabila kasus hepatitis akut sudah meluas bisa saja jadi pandemi baru.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Eks Direktur WHO: Kasus Hepatitis Akut Meluas Bisa Munculkan Pandemi Baru
Salamanca Press
Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya alias 'Acute Hepatitis of Unknown Aetiology' belakangan terus bermunculan di Indonesia.

Bahkan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah ada 15 kasus hepatitis akut di Indonesia.

Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta KaBalitbangkes Kemenkes RI, Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut apabila kasus hepatitis akut sudah meluas bisa saja jadi pandemi baru.

"Tentang kemunggkinan penyakit apapun jadi pandemi, maka akan melalui proses ditentukan dulu sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), lalu sesudah itu dilihat lagi perkembangannya, kalau terus meluas maka baru akan disebut pandemi," ujar Prof Tjandra Yoga dalam pernyataannya kepada Tribun, Selasa(10/5/2022).

Baca juga: DPR Harap Kasus Hepatitis Misterius Tak Seperti Pandemi Covid-19

Baca juga: Kemenkes RI Didesak Jelaskan Secara Gamblang Kondisi 15 Kasus Hepatitis Misterius

Prof Tjandra Yoga Aditama
Prof Tjandra Yoga Aditama (HO/TRIBUNNEWS)

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini menyebut, berkaca pengalaman pandemi Covid-19, kasus tersebut maka pertama kali dilaporkan WHO pada 5 Januari 2020, dinyatakan PHEIC 31 Januari 2020 dan resmi menjadi pandemi pada 11 Maret 2020.

Diketahui hepatitis akut menjadi outbreak alias Kejadian Luar Biasa (KLB) pertama kali di Eropa pada tanggal 23 April 2022.

Empat hari kemudian di Indonesia langsung bergerak mengeluarkan surat edaran kepada seluruh rumah sakit dan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan surveillance dan monitoring.

BERITA REKOMENDASI

Kasus kematian pada anak pun muncul di Indonesia.

Tiga anak yang sebelumnya dirawat di RSCM meninggal dunia setelah dirujuk dari sebuah rumah sakit di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas