Ketahui Tiga Gangguan Makan pada Remaja, Tak Hanya Berdamppak Fisik, Tapi Juga Psikososial
Selain anak-anak, remaja juga kerap mengalami gangguan makan. Hal itu dipengaruhi berbagai informasi tentang penampilan fisik yang dianggap ideal.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
“Mereka akan mengonsumsi segala jenis makanan dalam porsi banyak dan kesulitan untuk berhenti makan namun di sisi lain mereka takut mengalami kenaikan berat sehingga biasanya akan ada kompensasi, secara sembunyi-sembunyi” jelas Tiara.
Tindakan-tindakan seperti memuntahkan makanan, meminum obat pencahar, dan olahraga berlebihan, lanjut Tiara, merupakan bentuk kompensasi dari konsumsi makanan yang tak terkendali.
Berbeda dengan anorexia nervosa, penderita bulimia nervosa cenderung mampu mempertahankan berat badan normal.
3. Binge-Eating (Compulsive Overeating)
Penderita binge-eating memiliki dorongan makan berlebihan yang tidak terkontrol. Tandanya ada keinginan makan secara banyak, terus-terusan, dan tidak terkendali.
Perilaku-perilaku tersebut biasanya akan diikuti dengan emosi negatif seperti malu dan perasaan bersalah. Remaja biasanya merasa tidak dapat mengontrol keinginan makan dan kalau ada yang melarang, mereka akan makan secara diam-diam meskipun tidak dalam kondisi lapar.
“Biasanya mereka makan untuk mengeluarkan emosi negatif mereka. Penderita biasanya memiliki berat badan berlebihan meskipun ada yang normal. Mereka pun tidak melakukan semacam kompensasi untuk menurunkan berat badan,” ungkap Tiara.