Bahaya Rokok Elektrik dan Rokok Tembakau bagi Kesehatan, Ini Perbedaan Kandungan Keduanya
Bahaya rokok elektrik dan rokok tembakau bagi kesehatan. Simak perbedaan kandungan rokok elektrik dan tembakau.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Ada banyak sekali kandungan di dalam vape maupun rokok yang berdampak negatif untuk kesehatan.
Baca juga: Jumlah Perokok Dewasa Meningkat 8,8 Juta Orang dalam 10 Tahun Terakhir
Kandungan Rokok Tembakau dan Rokok Elektrik
Rokok tembakau dan rokok elektrik kerap disandingkan untuk dicari tahu mana yang lebih aman atau lebih bahaya dibandingkan yang lainnya.
Namun, sebelum mengetahui aman atau tidaknya, penting untuk mengetahui kandungan keduanya terlebih dahulu.
1. Kandungan Rokok Tembakau
Rokok tembakau dan asapnya mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, di antaranya:
- Asetaldehida;
- Aseton;
- Arsenik;
- Acrolein;
- Amonia;
- Benzene;
- Kadmium;
- Kromium;
- Formaldehyde;
- Nitrosamines;
- Toluene;
- Nikotin;
- Tar;
- Karbon monoksida.
2. Kandungan Rokok Elektrik
Perlu diketahui, uap yang keluar dari rokok elektrik bukanlah uap air biasa.
Uap dari rokok elektrik mengandung berbagai zat, berikut ini zat tersebut, dikutip dari Kemenkes:
- Nikotin;
- Volatile organic compounds (VOC);
- Bahan kimia perasa;
- Formaldehyde;
- Propilen Glikol;
- Perisadiasetil;
- Zat Karsinogenik.
Propilen Glikol dapat mengiritasi paru-paru dan mata, gangguan saluran pernapasan seperti Asma, Sesak Napas, Obstruksi Paru.
Nikotin menyebabkan efek candu memicu depresi, kepala pusing, tubuh gemetar, napas terengah-engah, kerusakan paru-paru permanen, Kanker Paru-Paru, penyempitan pembuluh darah, dan kematian.
Perisadiasetil menyebabkan penyakit Paru Obstruktif Kronis.