Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Sindrom Ramsay Hunt, Penyakit yang Sebabkan Kelumpuhan Wajah

Berikut informasi selengkapnya terkait Sindrom Ramsay Hunt yang dapat menyebabkan kelumpuhan wajah. Simak gejala hingga faktor risikonya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengenal Sindrom Ramsay Hunt, Penyakit yang Sebabkan Kelumpuhan Wajah
Worme M, Chada R, Lavallee L, Wikimedia Commons, 2013.
Simak gejala hingga faktor risiko dari sindrom Ramsay Hunt. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak informasi terkait Sindrom Ramsay Hunt, dalam artikel ini.

Sindrom Ramsay Hunt merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan wajah.

Kondisi yang dialami penderita Ramsay Hunt sedikit mirip dengan Bell's palsy.

Meski begitu, efek yang ditimbulkan Ramsay Hunt lebih parah.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry, pemulihan Ramsay Hunt jauh lebih sulit daripada pemulihan dari Bell's palsy (kelumpuhan wajah tanpa ruam).

Pasien mungkin juga tidak pulih sepenuhnya, tulis para peneliti, seperti dikutip dari The Hill.

Lantas, apa itu Sindrom Ramsay Hunt?

Berita Rekomendasi

Mengutip Rare Diseases, Sindrom Ramsay Hunt (RHS) adalah gangguan neurologis langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf wajah (kelumpuhan wajah) dan ruam yang mempengaruhi telinga atau mulut.

Baca juga: Sembelit hinga Nafas Bau Gejala Usus Kotor, Begini Cara Mengatasinya

Baca juga: Mengenal Tanaman Eucalyptus, Lengkap dengan Manfaatnya bagi Kesehatan

Kelainan telinga seperti telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran juga dapat terjadi.

Sindrom Ramsay Hunt (herpes zoster oticus) terjadi ketika wabah herpes zoster mempengaruhi saraf wajah di dekat salah satu telinga.

Selain ruam herpes zoster yang menyakitkan, sindrom Ramsay Hunt dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terkena.

Dikutip dari Mayo Clinic, Sindrom Ramsay Hunt disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan cacar air.

Setelah cacar air sembuh, virus masih hidup di saraf.

Bertahun-tahun kemudian, itu dapat diaktifkan kembali.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas