Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Lansia yang Kesepian Berisiko Alami Malnutrisi

Menurut Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid, rasa kesepian yang dirasakan oleh para orangtua yang telah lansia dapat berdampak mal nutrisi padanya.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Lansia yang Kesepian Berisiko Alami Malnutrisi
pixabay/EddieKphoto
Ilustrasi lansia. Ketua Umum PB Pergemi Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid mengatakan bahwa rasa kesepian pada orangtua dapat berdampak mal nutrisi padanya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menyebutkan bahwa jumlah lansia di Indonesia mencapai 29,3 juta jiwa (10,82 persen).

Lalu sebanyak 34,71 % di antaranya tinggal bersama keluarga tiga generasi, nilai ini menurun sebesar 6 % dari tahun sebelumnya.

Situasi ini dapat menimbulkan rasa kesepian pada orangtua. Dan akhirnya berdampak pada mal nutrisi pada orangtua.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PB Pergemi), Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGer, M.Epid.

"Betul sekali kesepian itu membuat orang malas makan. Umumnya seperti itu. Rasa sepi, kesendirian membuat orangtua tidak ingin makan. Mereka memilih tidur saja, nonton saja," ungkapnya pada acara Konferensi Pers “Gerakan 4 Sehat 5 Bahagia: Tetap Sehat, Aktif & Bahagia di Sepanjang Usia oleh Nestle, Jumat (24/6/2022).

Ia pun termasuk orang yang menganjurkan tiga generasi dalam satu rumah. Kalau bisa dipertahankan sangat baik. Namun memang tidak mudah karena di era sekarang banyak sekali tantangan.

Berita Rekomendasi

Padahal penting sekali interaksi antara keluarga, eyang atau nenek. Dan itu membuat mereka bahagia. Kalau mereka bahagia, maka makan pun bersemangat.

Baca juga: Ketahui Faktor Penyebab Gangguan Malnutrisi Pada Lansia

"Keterlibatan sosial lebih penting dari gen. Rasa Bahagia penting dibangun. Salah satunya dengan berinteraksi. Keterlibatan keluarga bisa membuat orangtua dihargai. Ajak berdiskusi dan jangan ditinggalkan," paparnya lagi.

Walau mungkin pendapat itu tidak sepenuhnya diikuti, setidaknya mereka merasa sudah diajak. Selain itu menurut Prof Setiati, lansia kerap kekurangan informasi.

"Berikan informasi yang baru diketahui. Tapi jangan yang hoax. Mereka penting diberikan informasi positif, diajak makan bersama, makanan sehat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas