Ganja untuk Kebutuhan Medis Dilarang Penggunaannya di AS
Amerika Serikat (AS) telah melarang penggunaan ganja untuk medis, namun banyak negara memberikan izin untuk mengobati rasa sakit, mual dan gejala lain
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Hukum federal Amerika Serikat (AS) telah melarang penggunaan ganja untuk medis, namun banyak negara memberikan izin untuk mengobati rasa sakit, mual serta gejala lainnya.
Lalu apa itu ganja medis ?
Ganja medis adalah istilah untuk turunan dari tanaman Cannabis sativa yang digunakan untuk meredakan gejala yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Baca juga: Rusia Jatuhi Hukuman 14 Tahun Penjara terhadap Guru AS atas Penyelundupan Ganja
Dikutip dari laman mayoclinic Senin (27/6/2022), ganja untuk medis ini bermula karena sativa mengandung banyak senyawa aktif, yang paling terkenal adalah delta-9 tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD).
THC merupakan bahan utama dalam ganja yang mampu membuat orang memiliki sensasi 'high'.
Apakah ganja medis legal di AS?
Undang-undang (UU) federal AS melarang penggunaan seluruh tanaman Cannabis sativa atau turunannya untuk tujuan apapun.
Sebaliknya, CBD yang berasal dari tanaman rami dan memiliki kandungan kurang dari 0,3 persen THC dianggap legal di bawah UU federal.
Baca juga: Berita Foto : Perayaan Legalisasi Ganja di Thailand
Menariknya, banyak negara bagian mengizinkan THC digunakan untuk alasan medis.
Namun hukum federal yang mengatur ganja, telah menggantikan hukum negara bagian.
Oleh karena itu, orang dapat ditangkap dan didakwa dengan tuduhan kepemilikan, bahkan di negara bagian di mana penggunaan ganja tersebut memang dilegalkan.
Lalu kapan penggunaan yang tepat untuk ganja medis?
Studi melaporkan bahwa ganja medis memiliki kemungkinan manfaat untuk beberapa kondisi.