Konsumsi Obat Herbal Apakah Aman? Yuk Simak Tipsnya Agar Tidak Salah Pilih
Suplemen herbal dapat menyebabkan efek samping yang serius atau mengganggu obat lain yang sedang anda konsumsi pada saat yang sama.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Ada sederet efek samping yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi obat herbal, mulai dari alergi, ruam hingga asma.
3. Penting untuk memastikan standar resminya
Hal lain yang perlu anda perhatikan sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi obat herbal adalah memastikan standar kesehatan resminya.
Ini tentunya akan membantu anda dalam menentukan keamanan obat herbal yang hendak dikonsumsi.
Faktor yang dapat anda gunakan sebagai tolok ukur dalam mempertimbangkan penggunaannya adalah dengan memastikan tercantumnya label Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada kemasan obat herbal tersebut.
Karena seperti yang telah diketahui bahwa standar BPOM secara otomatis memastikan sisi legalitas dan kualitas dari obat herbal yang anda pilih itu.
Pemilik Acep Herbal, Acep Suherman pun membenarkan bahwa sertifikasi dari BPOM dan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat menjadi referensi tambahan terkait keamanan dan kehalalan obat herbal yang hendak dikonsumsi.
"Dengan adanya sertifikasi halal MUI dan BPOM, anda akan lebih mudah menentukan obat herbal sesuai kebutuhan, seperti yang disediakan Acep Herbal. Seluruh katalog obat herbal yang tersedia terpercaya dengan sertifikasi halal dan BPOM," kata Acep, dalam keterangan resminya, Jumat (1/7/2022).
Produk herbalnya seperti Staminjoss, Walatra Hexabumin dan Radimax pun dapat dilihat pada akun Instagramnya @acepherbalofficialstore.
Sementara itu jika dilihat penggunaannya secara global, faktor penting lainnya yang perlu anda perhatikan sebelum mengkonsumsi obat herbal adalah jenis obat ini tidak diatur secara ketat seperti jenis obat lainnya.
Di beberapa negara, satu di antaranya AS, produsen obat herbal tidak harus memberikan bukti khasiat atau kemurnian sebelum memasarkan produknya.
Dengan demikian, beberapa suplemen di negara lain mungkin mencantumkan bahan secara tidak benar atau bahkan mengandung senyawa yang tidak tercantum pada labelnya.
Jadi, anda harus memilih merek yang telah diuji kualitasnya oleh organisasi pihak ketiga, seperti US Pharmacopeia atau NSF International.
Nah, penting bagi anda untuk tetap cerdas dan bijak dalam memilih obat herbal yang hendak anda konsumsi.