Udara Buruk Picu Kematian Dini, Jadi Pemicu Stunting, Paru Kronis dan Jantung
Kota Jakarta dan Bodetabek disebut memiliki kualitas udara terburuk di dunia berdasarkan data Juni hingga awal Juli 2022.
Editor: Choirul Arifin
Peringkat terburuk peringkat 1 adalah Kota Kuwait diikuti Karachi, Pakistan, dan Tehran, Iran.
Lalu, bagaimanakan kualitas hidup 32,27 juta jiwa populasi Jabodetabek itu, mengingat sebagian mereka terkait langsung maupun tidak langsung dengan Kota Jakarta?
Ribuan Warga Terserang ISPA
Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi di Jawa Barat, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten, juga mengungkap adanya dampak polusi udara.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat sepanjang tahun 2022 telah ditemukan sebanyak 877 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang terjadi 12 Kecamatan di Kota Bekasi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, penderita ISPA tercatat ribuan kasus sepanjang tahun 2021.
Berdasarkan kelompok usia 0-5 tahun, penderita ISPA di Kabupaten Bekasi pada 2021 lalu, tercatat sebanyak 1.093 kasus. Usia di atas 5 tahun, 839 kasus. Faktor risiko ISPA pada balita adalah zat pencemar SO2 akibat polusi pencemaran udara.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dokter Sri Indriani mengatakan, tiga jenis penyakit tersebut masuk dalam 10 besar penyakit utama yang paling banyak diderita sejak tahun 2020 hingga 2021.
"Merujuk data sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 kemarin, kalau 3 penyakit ISPA, batuk dan pilek digabungkan, itu menjadi penyakit paling banyak diderita masyarakat Kabupaten Tangerang," ujar dr. Sri Indriani saat diwawancarai Wartakotalive.com, Selasa (28/6/2022).
Polutan dari Luar Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menampik kualitas udara buruk di Jakarta. Namun ia menuding, sumber utama polutan tidak semua berasal dari wilayahnya.
“Sumber polusi udara yang membuat udara Jakarta buruk, ada juga dari daerah lain. Misalnya, berdasarkan data, berasal dari PLTU Suryalaya di Banten,”ujar Anies saat berbincang larut malam dengan Tribun Network dan KompasTv, di sela perayaan Ulang Tahun Ke-495 Kota Jakarta, 22 Juni silam.
Anies kemudian menunjukkan video berisi rekaman yang gerakan kepulan asap dari titik api
ditiup angin.
Video itu rekaman dari waktu ke waktu, Januari hingga Desember 2021. Gerakan video tampak dominan merah, jingga, kuning dan hitam.