Komorbid Dapat Memperparah Pasien Monkeypox, Berisiko Komplikasi
Cacar monyet merupakan penyakit self-limiting atau swasirna. Artinya dapat sembuh dengan sendirinya. Tapi tak berlaku pada kondisi tertentu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit self-limiting atau swasirna. Artinya dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2-3 minggu.
Namun hal ini tidak berlaku pada kondisi tertentu.
Pakar Penyakit Tropik dan Infeksi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr. Adityo Susilo, SpPD-KPT mengatakan, adanya penyakit lain atau penyerta (komorbid) yang berat, kemudian daya tahan tubuh yang rendah, dan usia anak-anak, maka terdapat berisiko komplikasi.
"Karena sifatnya yang swasirna, tidak ada obat spesifik yang perlu dikonsumsi," ujarnya dikutip dari laman fkui.ac.id.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Monkeypox Layak Berstatus Darurat Kesehatan Sejak Awal Juli, Ini Alasannya
Sama seperti pasien penyakit lain, penting bagi pasien cacar monyet harus mendapat asupan nutrisi dan cairan yang cukup serta dukungan terapi suportif-simtomatik lainnya.
Antibiotik topikal dapat diberikan pada lesi kulit untuk mengatasi infeksi sekunder yang timbul.
Komplikasi yang pernah dilaporkan antara lain berupa bronkopneumonia, diare dan muntah yang mengakibatkan dehidrasi berat, serta ensefalitis.
Juga kesi yang mengenai mata dapat mengakibatkan kebutaan, sedangkan lesi pada kulit dapat meninggalkan sikatriks hipotrofik yang biasa disebut bopeng.
Secara umum, cacar monyet memiliki tingkat keparahan yang jauh lebih ringan daripada smallpox, dengan case fatality rate yang bervariasi, yaitu sekitar 1-10 persen.
Cacar monyet merupakan penyakit infeksi yang sebenarnya dapat dicegah dan dikatakan tidak mudah untuk menular antar manusia.
Masyarakat diharapkan dapat memiliki pemahaman yang baik dan benar mengenai penyakit cacar monyet sehingga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, tanpa menimbulkan kepanikan.