Kasus Stunting Indonesia Masih di Atas Batas WHO, Bidan dan Para Ibu Berkolaborasi Memeranginya
Kasus stunting di Indonesia masih berada di atas batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita Kusuma Wardani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Kasus stunting masih jadi perhatian, meski cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Tercatat pada 2021 lalu, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan kasus prevalensi stunting di Indonesia baru mencapai 24,4 persen.
Ini artinya kasus stunting di Indonesia masih berada di atas batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen.
Diketahui, stunting merupakan kondisi ketika balita memiliki tinggi badan di bawah rata-rata akibat asupan gizi yang didapatkan dalam waktu panjang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Masalah ini tidak bisa dianggap sebelah mata sebab berpotensi memperlambat perkembangan otak anak dan meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.
Baca juga: Mom, Protein Hewani Bisa Jadi Senjata Ampuh Perangi Stunting Loh!
Masalah stunting dapat perhatian khusus Presiden RI Joko Widodo.
Presiden Jokowi mengharapkan kasus stunting di Indonesia dapat terus turun dan menargetkan akan menyentuh angka 14 persen pada tahun 2024.
Demi mewujudkan hal tersebut, aplikasi Teman Bumil, Dexa Group, dan Argon Group turut berkontribusi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Dexa Medica ialah menandatangani MoU kerja sama dengan BKKBN dan meluncurkan program Pendampingan Bidan Pendamping Keluarga pada Seribu Hari Pertama Kehidupan pada 11 September 2022 di Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta.
Di hari yang sama, dalam inisiasi Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, digelar pula edukasi dengan menghadirkan sejumlah nara BKKBN, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, POGI DIY, IBI, Teman Bumil, serta brand HERBA ASIMOR.
“Secara prinsip, kami dari PT Dexa Medica mendukung pemerintah. Kita membawa teknologi kali ini, yaitu Teman Bumil. Jadi, kami juga mendukung dari sisi teknologi, bukan hanya dari sisi produk.
Nah, ke depan kita akan coba lanjutkan program ini karena salah satu MoU yang kita sepakati adalah kita mengawal sampai 1.000 hari. Kita akan melanjutkan ke kota-kota lain yang tentunya masih sangat membutuhkan program-program yang sangat intensif untuk menurunkan angka stunting,” ungkap V. Hery Sutanto, Presiden Direktur Dexa Medica.
Pentingnya Peran Bidan Dalam Memberantas Stunting