Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cerita Seorang Ibu Ketika Bayinya Alami Bronkitis hingga Sang Suami Putuskan Berhenti Merokok

Bronkitis adalah penyakit peradangan yang menyerang saluran pernapasan dari tenggorokan ke paru-paru atau bronkial.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Cerita Seorang Ibu Ketika Bayinya Alami Bronkitis hingga Sang Suami Putuskan Berhenti Merokok
Shutterstock
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asap rokok diketahui sejak lama dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Gangguan kesehatan akibat rokok ini bahkan bisa dialami oleh mereka yang tidak merokok. Seperti dialami oleh bayi berusia 11 bulan. 

Dilansir akun Tiktok bernama @telormcd, diketahui bayi tersebut mengalami bronkitis, karena paparan rokok dari ayahnya.

Video tersebut diunggah Maihan, yang merupakan ibu dari bayi tersebut. Sekaligus, pemilik akun @telormcd.

Baca juga: Ekki Soekarno Punya Riwayat Bronkitis, Adik Ipar Sebut Masih Sering Merokok

Unggahannya sontak jadi perhatian netizen dengan 3178 komentar.

"WASPADA, buat para suami perokok. Anak aku awalnya demam, batuk & pilek. Pas dicek ternyata anakku bronkitis," tulis Maihan pada akun TikTok-nya dikutip Tribunnews, Selasa (14/9/2022).

Berita Rekomendasi

Awal gejala yang dialami oleh bayinya adalah batuk-batuk. Sampai satu ketika saat tertidur, anak Maihan langsung terbangun karena batuk yang lumayan kencang hingga muntah. 

Gejala batuk tersebut diikuti dengan demam dan pilek. Disusul dengan gejala yang serupa dengan influenza atau radang tenggorokan. 

Akhirnya, ia bersama suami memutuskan untuk membawa bayi mereka ke UGD di rumah sakit.

Hari itu, penanganan yang diberikan baru diberikan uap. Namun keesokan harinya, kondisi bayi tersebut tidak membaik. 

Badan bayi terasa panas dan akhirnya kembali dibawa ke UGD.

Diketahui tubuh anaknya pun sempat menggigil saat dibawa ke RS. Saat dicek, ternyata suhu tubuhnya mencapai 40,2 derajat elcius. 

"Cek laboratorium dan PCR, hasilnya bagus. Setelah dokter visit dan periksa, ternyata anakku Bronkitis," ungkap Maihan.

Pada unggahan video selanjutnya, Maihan menjelaskan penyebab sang bayi bisa idap Bronkitis. 

Ketika awal kehamilan, sang suami berjanji untuk berhenti merokok ketika anak mereka lahir. Selama tiga bulan pertama, suaminya sempat benar-benar berhenti merokok

Namun, dua bulan terakhir, mulai aktif merokok kembali. Walau pun memang merokok tidak langsung di depan sang anak.

"Tapi pulang dari kantor kan dia suka gendong. Jadi partikel-partikel kan masih nempel," kata Maihan pada video nya.  

Namun kini suaminya memutuskan untuk benar-benar berhenti merokok, usai peristiwa tersebut. 

Anak mereka telah diberikan pengobatan medis secara rutin, seperti uap, obat tetes hidung dan obat batuk-pilek.

Diberikan pula antibiotik untuk menghilangkan lendir sehingga dapat mempermudah saluran pernapasannya.

Selain itu Maihan dan suami turut mendukung dan menjaga kesembuhan putrinya serta, menjauhkannya dari kontaminasi rokok.

Penyebab bronkitis pada anak

Bronkitis adalah penyakit peradangan yang menyerang saluran pernapasan dari tenggorokan ke paru-paru atau bronkial.

Penyakit ini bisa menyerang setiap orang, termasuk anak-anak.

Bronkitis pada anak bisa menyebabkan produksi lendir meningkat, sehingga anak mengalami gejala batuk berdahak, demam, mengi, sampai sesak napas.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali beberapa penyebab bronkitis pada anak.

Penyebab bronkitis pada anak bisa berasal dari infeksi virus, bakteri, alergi, sampai masalah kesehatan yang menyerang saluran pernapasan lainnya.

Berikut beberapa di antaranya:

  • Infeksi virus

Dilansir dari Healthline, bronkitis pada anak paling sering disebabkan infeksi virus yang menyerang saluran napas bagian atas.

Lebih dari 90 persen kasus bronkitis akut (yang terjadi mendadak dan tidak berkepanjangan) disebabkan virus seperti flu atau salesma.

Penyakit ini biasanya baru sembuh dalam waktu seminggu sampai 10 hari, namun gejala batuk bisa bertahan sampai tiga minggu.

  • Infeksi bakteri

Selain infeksi virus, penyebab bronkitis pada anak bisa disebabkan infeksi bakteri.

Infeksi bakteri terkait bronkitis ini relatif jarang, atau hanya sekitar lima persen dari seluruh kasus bronkitis.

Biasanya, penyakit ini cepat sembuh setelah penderita minum obat antibiotik yang diresepkan dokter sampai tuntas.

  • Paparan asap rokok

Kebiasaan merokok juga bisa jadi penyebab bronkitis kronis pada remaja dan orang dewasa.

Namun, anak-anak juga bisa terkena penyakit ini ketika menjadi perokok pasif atau terpapar thirdhand smoke.

Dilansir dari Mayo Clinic, thirdhand smoke adalah sisa nikotin dan bahan kimia yang tertinggal di permukaan benda di dalam ruangan yang terpapar asap rokok.

Bayi dan anak-anak bisa terpapar bahan kimia ini ketika menyentuh dan menghirup gas yang keluar dari permukaan benda seperti pakaian, furnitur, tirai, dinding, selimut, sampai karpet yang terkontaminasi asap rokok.

Bayi dan anak kecil lebih rentan karena mereka suka memasukkan segala sesuatu ke mulut dan sering memegang segala benda yang ada di sekitarnya.

  • Penyebab lainnya

Tak hanya beberapa faktor di atas, bronktis pada anak juga bisa disebabkan alergi karena paparan debu, asap, uap, polusi, dingin, atau biang pemicu alergi lainnya.

Selain itu, penyakit ini juga bisa muncul ketika anak terserang asma, amandel dan kelenjar gondok bengkak, dan sinusitis kronis.

Mengetahui penyebab bronkitis pada anak secara pasti penting untuk menentukan langkah pengobatan untuk menyembuhkan penyakit.

Jika si kecil merasakan gejala penyakit ini, segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas